Operasi Katarak di RSNU Jombang Sukses, Ratusan Pasien Bersyukur
Sabtu, 28 Februari 2015 | 01:40 WIB
Jombang, NU Online
Ratusan pasien melakukan pengecekan terhadap hasil operasi katarak gratis yang pernah diselenggarakan di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Jombang. Jadilah pertemuan tersebut menjadi ajang reuni antarpasien dengan sejumlah relawan.
<>
Halaman RSNU Jombang selama dua hari menjadi lokasi pemeriksaan pasca operasi katarak. Kegiatan yang diprakarsai Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT), Perhimpunan Indonesia Tionghoa atau INTI, serta RSNU ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan yang diselenggarakan dari tanggal 23 hingga 27 Januari lalu.
"Istilah medisnya adalah cataract surgical outcome monitoring," kata Nizar Rafi Almuttaqin dari LSPT, Jumat (27/2/).
"Setidaknya ada 588 pasien yang melakukan pengecekan pasca operasi," tambah pria kelahiran Jakarta, 13 Agustus 1992 ini. Mereka adalah pasien yang telah berhasil melakukan operasi katarak sebulan lalu, lanjutnya.
Kegiatan yang berlangsung sejak jam 08.00 WIB ini menurunkan relawan sebanyak 30 mahasiswa dari Stikes Icme, juga dari Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu), puluhan staf LSPT, 5 mahasiswa STAIN Kediri, 6 dari INTI serta dokter Fatin Hamamah.
"Kami dapat merasakan bangga atas suksesnya pelaksanaan operasi katarak bulan lalu," kata Nizar, sapaan akrabnya. Hal ini dapat terlihat dari wajah sumringah yang dipancarkan para pasien dengan mengabarkan perkembangan penglihatannya yang semakin baik, lanjutnya.
"Prinsipnya, kegiatan operasi katarak yang diselenggarakan akhir bulan kemarin berjalan lancar dan para pasien bisa melihat kembali secara normal," kata Bapak Soewandi dari INTI.
Kegiatan ini hanya sebagai sarana untuk memonitor dari operasi yang dilakukan sebelumnya. "Bila tidak ada masalah, maka pasien bisa langsung pulang," tandas Nizar. "Namun kalau ternyata masih ada masalah, maka akan dilakukan pemeriksaan ulang oleh dokter yang ada," ungkapnya.
"Bagi pasien yang ternyata ada masalah dengan hasil operasi, maka disarankan untuk melakukan perawatan di RSNU," katanya. Dan selanjutnya, masih kata alumnus Fakultas Syariah Universitas Hasyim Asy'ari ini, para pasien akan dirawat oleh RSNU.
Kegiatan ini seakan menjadi "reuni" antara para relawan dan dokter dengan sejumlah pasien katarak. Tidak sedikit dari pasien yang mengajak foto bersama sejumlah relawan sebagai bentuk terimakasih atas jerih payah menyelenggarakan kegiatan ini.
Dalam pantauan media ini, tampak para pasien terlihat saling berbagi pengalaman kebahagian, cerita penuh haru yang disampaikan kepada relawan. "Alhamdulillah dan terimakasih," kata Ibu Musinah yang mengantar Sutiono, anaknya yang masih berusia 9 tahun dengan wajah berbinar. (Syaifullah/Mahbib)