Trenggalek, NU Online

Demi memperkuat kemandirian ekonomi nahdliyin, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Trenggalek melakukan kerja sama dengan Pusat Koperasi Syariah Syirkah Muawanah Nahdlatul Ulama atau Puskopssim NU Jawa Timur. Kegiatan diselenggarakan di aula kantor NU setempat.

“Kerja sama terkait usaha bisnis yang akan dikembangkan sebagai pemberdayaan ekonomi warga NU,” kata Ketua Koperasi Nusantara Mandiri Trenggalek, Purnomo Rochmat, Rabu (9/1). 

Dalam penandatangan perjanjian kerja sama ini Puskopssim NU Jatim memperkenalkan tiga jenis produk bisnis untuk dikembangkan oleh Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Trenggalek melalui koperasi Nusantara Mandiri yang saat ini memayungi usaha bisnis warga setempat. 

“Tiga produk bisnis tersebut antara lain kerja sama pelayanan perjalanan umrah, pembayaran on line, dan talangan pendaftaran haji,” ungkapnya. 

Menurutnya, kerja sama ini merupakan pertama kali yang dilakukan Koperasi Nusantara Mandiri Trenggalek sebagai pelaksana usaha bisnis LPNU Trenggalek dengan pihak mitra koperasi. 

Kerja sama ini merupakan peluang yang sangat bagus bagi pihaknya untuk mempercepat pergerakan ekonomi warga NU dan sekaligus dapat beribadah ke tanah suci. 

Dirinya senang karena kebutuhan pokok warga NU seperti pembayaran listrik, baik pra maupun pasca bayar saat ini dapat dilakukan di semua toko ritel yang dikelola LPNU bahkan bisa juga melayani pembelian tiket pesawat, kereta api pembayaran BPJS kesehatan dan lain sebagainya. “Dan kami akan membantu warga NU untuk dapat merencanakan perjalanan umrah dan talangan haji," ujarnya. 

Produk usaha yang ditawarkan Puskopssim NU Jatim bertujuan mempermudah warga NU dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga dan juga membantu nahdliyin untuk dapat beribadah dengan mudah terutama umrah dan ibadah haji. Di sisi lain Puskopssim yang merupakan koperasi sekunder yang dinaungi PW LPNU Jawa Timur ingin melakukan pemberdayaan dan kemandirian ekonomi warga. 

Menurut Ketua PCNU Trenggalek, Muhammad Fatkhullah Soleh berharap manfaat dari program kerja sama ini. “Sehingga mampu menghasilkan usaha bisnis yang dapat dirasakan sebagai kemudahan warga NU dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” kata Gus Loh, sapaaan akrabnya.

Menurutnya, membangun kemandirian ekonomi di NU bukan hal mudah, butuh istikamah, sabar serta ikhlas untuk memulai bisnis terutama yang berbasis organisasi. Karena penanganannya sangat berbeda dengan usaha milik sendiri.

“Rata-rata warga NU sudah sangat bisa mengelola ekonomi milik sendiri, tetapi usaha bisnis atas sama milik organisasi perlu untuk diikhtiari,” jelasnya. 

Sementara itu Ketua Puskopssim NU Jawa Timur H Arifin Hamid mengatakan bahwa kerja sama ini akan dilakukan beberapa tahapan. Yakni mulai sosialisasi, pelatihan sumber daya manusia dan pembenahan manajemen bisnis yang dilakukan LPNU Trenggalek melalui Koperasi Nusantara Mandiri Trenggalek. 

“Yang juga kami lakukan yakni langsung mendampingi agar koperasi menjadi lembaga koperasi yang menangani seluruh usaha bisnis warganya,” tandasnya. (Ibnu Nawawi)