Daerah

NU Slaranglor Santuni Yatim Piatu

Kamis, 29 November 2012 | 10:45 WIB

Tegal, NU Online 
Pergantian tahun baru Islam 1434 Hijriyah kemarin diperingati oleh masyarakat desa Slaranglor dengan menggelar kegitan santunan anak yatim dan yatim piatu di halaman Masjid Jami Baitul Mukminin Desa Slaranglor. 
<>
Ketua Panitia Abdul Basit kepada NU Online di Tegal, Kamis (29/11) mengatakan, untuk mengambil momentum keutamaan bulan tersebut, terutama tanggal 10 Muharram, masyarakat setempat memberikan santunan kepada anak yatim dan yatim piatu, sekaligus menggelar pengajian umum dengan pembicara Habib Sholeh Al Kaff. 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua elemen masyarakat yang telah dan sudah berpartisipasi baik secara langsung ataupun tidak langsung, sehingga acara pada kesempatan ini bisa berjalan dengan baik. Perlu kami sampaikan juga bahwa jumlah anak yatim yang ada di Desa Slaranglor per hari ini berjumlah 42 anak,“ katanya. 

Basit yang seorang ustadz sekaligus Alumni IAIN Yogyakarta tersebut juga menjelaskan bahwa dana yang diperoleh dari masyarakat ini memang mempunyai arah yang berbeda ada dana khusus untuk menyantuni anak yatim dan yatim piatu dan dana yang digali untuk acara pengajian. Jadi dana tersebut dipisah. 

Sementara ketua tanfidziyah Pengurus Ranting NU Desa Slaranglor Ustadz Abdul Kholil dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan santunan anak yatim dan Yatim piatu adalah program rutin dari pengurus NU yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram dan tempatnya pun tidak berubah karena ini sudah kesepakatan dan berdasarkan survei bahwa tempat dan waktu pelaksanaan dipilih yang paling tepat. 

“Ini hanya sekedar upaya dari pengurus NU agar masyarkat bisa memberikan rasa aman, bahagia kepada anak yatim, dan diharapkan tidak hanya pada malam hari ini saja, tetapi secara terus menerus dan setiap ada kesempatan,“ katanya. 

Lebih lanjut Kholil juga mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya panitia dan pemerintahan sehingga acara bisa berjalan dengan lancar dan baik. “Kalau bisa 10 Muharram ini dijadikan sebagai hari anak yatim dan yatim piatu jadi ada moment sejarahuntuk bisa dikultuskan,“ harapnya. 

Habib Sholeh Al Kaff yang didaulat sebagai pembicara pada kegiatan tersebut memberikan penjelasan bahwa bulan Muharram ini Allah memuliakannya, jadi setelah bulan puasa Allah juga memuliakan bulan Muharram, apalagi pada tanggal 10 Muharram ada juga 10 kesunnahan yang perlu kita perhatikan.

Kesunnahan itu diantaranya, Pertama Makan makanan yang enak, Kedua Sholat Isya Berjamaah, ketiga Sholat Subuh berjamaah, keempat mandi dari air sumur langsung tidak air dalam tandon karena diterangkan dalam sebuah kitab pada tanggal 10 Muharram air zam-zam bercampur dengan air seluruh dunia dan mandinya itu dengan niat untuk menghilangkan penyakit, kelima melakukan silaturahmi dengan kerabat, keenam menengok orang yang sakit, ketujuh menggunting kuku, kedelapan ziarah kepada orang yang sholih, kesembilan membaca amalan surat al Ikhlas sebanyak seribu kali dan kesepuluh melakukan sholat malam. 

“Insya Allah kalau 10 anjuran ini dlakukan akan ada manfaatnya yang tidak dapat kita duga, amin ya robbal alamin. “ tutur habib Adiwerna itu.

Perlu diketahui dari kegiatan santunan tersebut, penyantun berjumlah 21 jamiyah dan atas nama pribadi masyarakat atau perorangan berjumlah 97 orang. Dari santunan yang diperoleh untuk 42 anak yatim adalah dengan bingkisan uang, jika dijumlah total setiap anak yatim dan yatim piatu peranakan mendapatkan Rp. 1.400.000  (satu juta empat ratus ribu rupiah) sungguh nilai yang fantastis dalam satu malam. 


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muiz 


Terkait