Probolinggo, NU Online
Dalam rangka untuk memperkuat ukhuwah nahdliyah di kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo, Sabtu (29/6) malam menggelar lailatul ijtima’. Lailatul ijtima’ ini digelar secara istiqomah tiap akhir bulan.
<>
Kegiatan ini diikuti oleh 250 orang terdiri dari para pengurus MWC, ranting, lembaga, lajnah dan badan otonom, guru ngaji dan warga NU se-Kecamatan Pajarakan. Tidak hanya itu, kegiatan tersebut juga diikuti oleh Muspika Pajarakan.
Lailatul ijtima’ tersebut dilakukan usai sholat Isya’ berjamaah yang diawali dengan sholat hajat, tahlil dan pembacaan surat Yaasin bersama. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan shalawat Nabi Muhammad SAW dan diakhiri dengan do’a bersama.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Pajarakan H. Jamaluddin kepada NU Online, Sabtu (29/6) mengatakan lailatul ijtima’ ini digelar dengan maksud untuk mempererat ikatan silaturrahim diantara pengurus MWC hingga ranting dengan para Nahdliyin se-Kecamatan Pajarakan.
“Tradisi lailatul ijtima’ atau malam pertemuan warga NU ini memang sudah mengakar di kalangan Nahdliyin. Lailatul ijtima’ ini digelar dengan tujuan untuk meneruskan dan melestarikan tradisi dan amalan-amalan sesepuh NU dalam rangka untuk memperkuat ukhuwah nahdliyah dan wathoniyah,” ujarnya.
Menurut Jamaluddin, dalam lailatul ijtima’ tersebut juga dilakukan evaluasi program kerja sekaligus diskusi untuk menampung aspirasi warga NU.
”Biasanya dalam diskusi itulah nantinya kita semakin dimantapkan pada pembelajaran untuk menghargai perbedaan. Yang tidak kalah pentingnya adalah menampung aspirasi dari para warga NU sebagai dasar penyusunan program kerja mendatang,” jelasnya.
Melalui lailatul ijtima’ ini Jamaluddin berharap nantinya ada peningkatan program NU yang bermanfaat untuk para warga NU serta mampu menguatkan paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di kalangan Nahdliyin.
“Lailatul ijtima’ ini digelar dengan harapan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Sebagai umat Islam, kita selalu diberikan ketabahan dalam menjalankan ibadah serta menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” pungkasnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Syamsul Akbar