Daerah

Nahdliyin Madura Hidupkan Congkop dengan Khotmil Qur'an

Ahad, 29 April 2018 | 12:15 WIB

Pamekasan, NU Online
Tiap Jumat legi, warga nahdliyin Madura menghidupkan congkop tersebut dengan khotmil qur'an. Termasuk tiap dua hari sebelum nishfu sya'ban. 

Mereka dua hari dua malam tidak tidur guna mengkhatamkan al-Qur'an, diformat dengan tadarus atau giliran melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an pakai sound system Toa.

Tradisi tersebut masih berlangsung di Desa Bicorong, Pakong, Kabupaten Pamekasan, Ahad (29/4) sore. Dua hari dua malam sebelumnya berlangsung khotmil qur'an.

"Sekarang ini puncak dari khotmil qur'an yang khatam Zuhur tadi. Kita mengemasnya dengan yasinan, tahlilan, dan doa bersama. Setelah itu, kita selamatan dengan makan bersama," ungkap tokoh NU Bicorong, KH Musa'e.

Dalam pantauan NU Online, masyarakat tampak kompak lesehan menjalankan tradisi menghidupkan congkop. Itu untuk warga laki-laki. Sementara perempuannya sibuk mengemas makanan yang disajikan di rumah penduduk dekat pemakaman.

"Selain menghidupkan congkop lewat khotmil qur'an untuk dilanjutkan tahlil dan doa bersama, ini juga guna mengingat mati. Di samping itu, untuk menguatkan tali persaudaraan antar-warga," tukas Kiai Musa'e. 

Untuk diketahui, congkop adalah bangunan terbuka dengan ukuran 6x6 meter persegi dan ada pula yang 6x4 meter persegi dan itu Nyaris di setiap kuburan di Madura terdapat congkop.(Hairul Anam/Muiz)


Terkait