Daerah

MWCNU Sukapura Mantapkan Pemahaman Aswaja

Ahad, 15 Februari 2015 | 08:06 WIB

Probolinggo, NU Online
Dalam rangka memantapkan pemahaman aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) Nahdliyin, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo mendatangkan beberapa da’i yang ditugaskan ke beberapa desa untuk menyapa masyarakat.<>

Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Sukapura Ali Wafa mengungkapkan, penugasan da’i dari Pesantren Sidogiri Pasuruan ini bertujuan untuk menyampaikan tentang pentingnya pemahaman aqidah Aswaja supaya dakwah Islam benar-benar sampai ke seluruh pelosok desa yang saat ini masih sangat terbelakang.

“Kecamatan Sukapura berada di kawasan gunung Bromo. Dimana selain Islam, juga ada masyarakat Hindu Tengger dan sebagian juga agama lain. Sehingga diperlukan perhatian khusus agar aqidah Aswaja umat muslim di sana semakin mantap,” ungkapnya, Ahad (15/2).

Menurut Ali Wafa, awalnya masyarakat di Kecamatan Sukapura mayoritas beragama Hindu Tengger. Tetapi berkat pendekatan yang aktif kepada masyarakat pendatang, akhirnya Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah sudah mulai banyak dianut oleh sebagian besar masyarakat.

“Pengiriman da’i ini dilakukan karena saat ini ada semacam ancaman dari luar terhadap aqidah Aswaja. Hal ini lumrah karena wilayah Kecamatan Sukapura banyak didatangi oleh masyarakat hingga luar negeri yang ingin berwisata ke gunung Bromo. Ini yang menjadi tugas kami supaya aqidah mereka makin kuat,” jelasnya.

Ali Wafa menerangkan, Nahdliyin di Kecamatan Sukapura sangat rentan dipengaruhi oleh paham dari luar yang dibawa wisatawan. Terutama bagi mereka yang imannya masih lemah dan yang baru masuk Islam. 

“Salah satu yang bisa kami lakukan adalah dengan terus membentengi mereka dengan penguatan pemahaman aqidah Aswaja,” tegasnya.

Penugasan da’i ini dilakukan, tambah Ali Wafa, karena sebagian wilayah di Kecamatan Sukapura ada yang belum memiliki da’i, sehingga dikhawatirkan masyarakatnya mudah terpengaruh dengan ajakan ke paham lain karena belum adanya panutan tokoh agama.

“Mudah-mudahan penugasan da’i ini bisa semakin memantapkan pemahaman aqidah Ahlussunnah wal Jamaah masyarakat. Sehingga tidak terpengaruh oleh paham-paham lain di luar NU,” harapnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)


Terkait