Daerah

MWC NU Panakukang Makassar Peringati Maulid Bersama Masyarakat

Rabu, 21 Mei 2003 | 04:54 WIB

Makasar, NU.Online
Masyarakat muslim sejumlah daerah di Tanah Air kerap merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW yang tahun ini jatuh tepat pada 14 Mei 2003 atau 12 Rabiul Awal 1424 Hijriah. Tengok saja, peringatan Maulid Nabi di Kecamatan Panakukang, Makassar, Sulawesi Selatan, yang dikenal dengan atau Maulid Besar (Maudu` Lompoa Ri Paropo). Namun, hajatan di Paropo, sedikit berbeda dengan perayaan Maulid Nabi pada umumnya. Untuk memperingati kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, warga Panakukang menggelar pawai keliling di sekitar wilayah mereka.

Dalam pawai itu, mereka juga mengarak rumah-rumahan berhiaskan 75 butir telur warna-warni. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai Kanre Maudu Lompoa. Puluhan telur hias yang diusung empat orang ini melambangkan  dan jumlah nabi. Biasanya, tradisi pawai keliling itu juga menampilkan busana adat. Namun, pawai kali ini lebih semarak dengan berbagai jenis busana, seperti pakaian sekolah dan seragam sepak bola.

<>

Perayaan Maulid Nabi juga dimeriahkan oleh pagelaran sebelas kesenian atau tarian tradisional. Tradisi Maudu` Lompoa Ri Paropo yang  pertama kali diperkenalkan Syeikh Al-Amin dan Syeikh Karim Nurul Ma`arifatullah, sekitar lima abad lampau. Mereka berdua bergelar Kedua tokoh ini dimakamkan di kawasan Jalan Racing Centre, Makassar, yang kerap dikunjungi para peziarah.

Perkembangan tradisi itu tetap dilestarikan mengingat Paropo dikenal sebagai pusat kegiatan budaya dan keagamaan pada masa silam. Bahkan, para raja-raja Kerajaan Gowa, pernah menjadikan Paropo sebagai tempat persinggahan untuk berwisata. (Kd-S/Cih)   


Terkait