Probolinggo, NU Online
Warga Nahdiyin harus terus membentengi diri dengan melestarikan tradisi NU yang berdasarkan ajaran Islam Ahlussunah wal Jama’ah (Aswaja).<>
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah saat menghadiri salah satu kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Probolinggo, Ahad (3/2) lalu.
“Warga Nahdliyin, khususnya generasi muda seyogyanya harus tetap melestarikan tradisi-tradisi ulama NU. Sebab tradisi-tradisi NU ini terbukti mampu mempersatukan warga Nahdliyin dan membesarkan NU,” ujarnya.
Menurut KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, NU bisa besar berkat ruh perjuangan dan amaliah NU yang menyangkut tradisi-tradisi NU seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, lailatul ijtima hingga istighotsah. Tradisi-tradisi NU ini harus dilestarikan oleh segenap warga Nahdliyin.
”Saya berpesan, supaya kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini tidak hanya diisi sekedar pujian-pujian saja, tetapi juga kegiatan-kegiatan keagamaan untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan dalam rangka untuk memproteksi transnasional akibat dari pemahaman yang salah,” tegasnya.
Dikatakan KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, generasi muda NU sangat berperan aktif dalam melestarikan tradisi NU. Pasalnya anak muda saat ini sudah banyak terpengaruh oleh budaya di luar NU dan terkesan acuh terhadap akidah ahlussunah wal jamaah.
“Dengan dilibatkannya generasi muda dalam kegiatan dan tradisi-tradisi NU. Paling tidak kita telah mampu membentengi kader muda NU yang nantinya akan menjadi pengurus sebagai proses regenerasi di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar