Daerah

Mustasyar PCNU Probolinggo: Pilkades Tak Akan Nodai Ramadhan

Jumat, 5 Juni 2015 | 00:06 WIB

Probolinggo, NU Online
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo sudah menetapkan Rabu 8 Juli 2015 sebagai hari pelaksanaan Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) serentak. Hari pelaksanaan Pilkades serentak itu akan dilaksanakan sepertiga akhir bulan suci Ramadhan 1436 H.
<>
Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H Hasan Aminuddin berpandangan, penyelenggaraan pilkades serentak itu tidak akan mengurangi kesucian Ramadhan. Ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan penetapan Pilkades serentak di bulan Ramadhan.

Salah satunya, Peraturan Daerah (Perda) Pilkades yang telah dievaluasi gubernur, harus disosialisasikan pada masyarakat, minimal 45 hari setelah turun. “Artinya, pilkades bisa digelar pada bulan suci Ramadhan,” ungkapnya, Kamis (4/6).

Alasan lainnya jelas Hasan, mengurangi konsumsi setiap calon kepala desa yang sudah dipersiapkan sejak setahun lalu. Sebab jika pemilihan itu digelar usai Idul Fitri, berdampak pada bertambahnya biaya konsumsi calon kepala desa. “Jadi, lebih cepat lebih baik. Kalau setelah Idul Fitri, uang calon ini menjadi beban tersendiri,” kata anggota Komisi VIII DPR RI tersebut.

Kemudian alasan lainnya adalah mengurangi tim sukses. Jika dilaksanakan pada bulan puasa, pemilih berangkat dari rumah langsung ke tempat pemungutan suara (TPS) tanpa berkumpul lagi di TPS maupun warung dekat TPS. “Insya Allah kalau bulan puasa, warung di Kabupaten Probolinggo sungkan untuk buka siang hari,” ucapnya.

Selain itu, dengan gelaran Pilkades di bulan Puasa akan berdampak pada ramainya sholat maupun tadarus di mushala. Hal itu bukannya tanpa alasan. Pasalnya, calon kepala desa juga mengingingkan tadarusan bersama pemilihnya. “Biaya mereka juga tidak terlalu banyak, hanya untuk konsumsi,” ungkapnya.

Jadi, dengan pertimbangan-pertimbangan seperti itu, Hasan yakin Pilkades serentak tidak akan mengurangi kesucian bulan Ramadhan. Sehingga diharapkan setelah Pilkades usai, saat Idul Fitri para calon kepala desa bisa saling bermaaf-maafan. “Kembali ke fitrah. Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)


Terkait