Nganjuk, NU Online
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Nganjuk mengadakan pelatihan dasar penanggulangan bencana untuk calon relawan dan kader NU di Gedung (PCNU), Jalan Raya Sudirman, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Kegiatan ini diikuti 200 orang peserta. Mereka dibekali materi terkait penanganan praktis kebencanaan dan materi lingkungan hidup. Peserta terdiri atas utusan lembaga NU, badan otonom NU, dan perwakilan institusi yang tertarik terhadap isu-isu kebencanaan dan lingkungan hidup.
"Peserta akan mengikuti pelatihan tanggap bencana selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 16-18 November 2018," kata Ketua LPBINU Nganjuk, Subhan, Sabtu (17/11).
Dikatakannya, pelatihan ini memberikan pemahaman kepada para peserta tentang pentingnya menjaga alam dan menjaga ekosistem makhluk hidup di darat maupun di air. Dengan harapan, masalah ini akan menjadi kepedulian bersama pada isu tersebut. Apalagi akhir-akhir ini, sering terjadi bencana di Indonesia.
"Menjaga alam adalah tanggung jawab bersama. Untuk itu pelatihan ini diadakan sebagai bagian ikhtiar LPBINU untuk menjawab tantangan-tantangan dalam penanganan bencana dan pelestarian lingkungan," ujarnya.
Ia menambahkan pelatihan ini juga mencakup pengantar dasar penanggulangan bencana, pengantar pengurangan risiko bencana, fiqih kebencanaan dan lingkungan, pengantar tanggap darurat, dan rekonstruksi rehabilitasi.
Beberapa wilayah Nganjuk saat musim hujan menjadi langganan banjir dan longsor. Seperti kecamatan Bagor yang sering banjir. Dan Kecamatan Ngetos yang langganan longsor karena berada di daerah perbukitan.
"Sekarang sudah masuk musim hujan, beberapa wilayah di Nganjuk ada yang langganan longsor dan banjir. Semoga setelah ini kalau ada bencana alam tim relawan kita langsung bisa turun ke lokasi. Dengan semakin banyaknya relawan maka proses penanggulangan bencana menjadi lebih cepat," beber Subhan.
Dalam acara pembukaan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk M Yasin. Ia sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai wahana untuk memupuk rasa nasionalisme dan kepedulian terhadap kepentingan masyarakat.
"Setelah pelatihan ini. Di manapun saat dibutuhkan, relawan LPBINU harus siap mendarmabaktikan dirinya untuk kepentingan agama, nusa dan bangsa khususnya masyarakat Nganjuk," tandasnya. (Syarif Abdurrahman/Abdullah Alawi)