Kudus, NU Online
Tidak banyak yang tahu, Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Al Huda Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jateng, ternyata menjadi salah satu madrasah tertua di Kudus utara. Madrasah ini berdiri tahun 1932, sebelum Indonesia merdeka.
<>
Sekretaris Pengurus MINU Al Huda Ahmad Wafiy Baq menuturkan, MINU Al-Huda didirikan para ulama pendahulu antara lain KH Busyiri (alm), Kiai Rajab, Kiai Zamachsari, Kiai Mawardi, dan lainnya. Para ulama ini dinilai sangat gigih memperjuangkan proses pendirian madrasah ibtidaiyah di tengah kondisi pertempuran melawan penjajah.
“Waktu itu madrasah yang baru berdiri di Kudus hanya Madrasah Qudsiyah, TBS (kota) dan Madrasah Ibtidaul Falah (Dawe) kemudian MI Al-Huda ini,” tuturnya dalam acara Muwadda’ah kelas VI, Sabtu (7/5) malam.
Saat awal berdiri, tutur Wafiy, anak didik madrasah ini tidak hanya dari Desa Padurenan saja melainkan juga berasal dari daerah sekitar, yakni Desa Daren Jepara, Desa Menawan, dan Desa Kaliwungu. “Dulu MI Al Huda 1 dan 2 ini menjadi ‘jujugan’ masyarakat luar Desa Padurenan. Hampir merata warga desa luar menyekolahkan anaknya di madrasah ini,” kata mantan Ketua GP Ansor Kabupaten Kudus ini.
Hingga kini, MINU Al Huda yang sudah dikelola beberapa generasi ini secara perlahan, menunjukkan indikasi kemajuan. Dari segi fisik, bangunan gedung tampak begitu megah. Proses pembangunan gedung berlantai dua ini masih terus berlanjut.
“Semua ini tidak bisa lepas dari peran generasi penerus baik pengurus madrasah dan guru yang memiliki semangat perjuangan yang tinggi. Partisipasi masyarakat juga sangat besar berperan mendukung dan membantu pengembangannya,” ujarnya lagi.
Bahkan semenjak ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2005, madrasah ini menjadi pelopor sekolah gratis. Sebelum yang lainnya melaksanakan kebijakan yang sama, MINU Al Huda mendahului menggratiskan semua biaya sekolah.
“Ini untuk membantu masyarakat supaya bisa mendidik anaknya di wajib belajar sekolah,”imbuh Wafiy.
Mengenai prestasi anak didik, Kepala MINU Al Huda 1 Mustahal menyatakan, banyak capaian yang diraih lembaganya di berbagai kegiatan mulai tingkat kecamatan hingga provinsi. “Prestasi lulusan MI Al huda di madrasah atau sekolah lanjutan lain juga banyak yang berprestasi meraih rangking minimal 3 besar,” katanya. (Qomarul Adib/Mahbib)