Kejajar, NU Online
Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) yang diikuti oleh 7 Madrasah Ibtidaiyah Maarif yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Maarif Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo pada akhirnya juara umum I berhasil diraih oleh Madrasah Ibtidaiyah Tambi.
<>
“Dari perolehan piala yang dihasilkan pada Porsema Tingkat Kecamatan Kejajar maka MI Ma’arif Tambi berhasil mendapat Juara Umum I, dan MI Serangsari mendapat juara umum II kemudian MI Kalilembu mendapat juara III,” ungkap Irfan ketua penyelenggara Porsema se-Kecamatan Kejajar Kepada NU Online di kantornya, Senin (8/4).
Disebutkan pula perolehan piala untuk juara umum, dari jumlah 33 cabang lomba pada Porsema MI Tambi berhasil memperoleh 11 emas 8 perak dan 5 perunggu.
“Itu untuk jumlah piala yang didapatkan oleh juara umum I MI Ma’arif Tambi,” jelasnya.
Kemudian untuk, Juara II, kata Irfan diperoleh oleh MI Ma’arif Serangsari, Dari 33 Cabang Lomba MI Serangsari berhasil memperoleh 10 emas, 7 Perak, dan 5 perunggu.
“Sehingga dengan kalkulasi secara umum MI Ma’arif Serangsari dengan mendapat juara umum II tingkat Kecamatan Kejajar,” tambahnya.
Lalu untuk, Juara III diperoleh oleh MI Kalilembu yang berhasil memperoleh 4 emas, 5 Perak, serta 5 perunggu.
Menurutnya, yang akan mewakili Porsema Tingkat Kabupaten adalah siswa-siswi yang berhasil memperoleh emas pada Porsema di tingkat Kecamatan.
“Nanti yang akan mewakili ke tingkat Kabupaten adalah semua siswa di 7 MI yang berhasil memperoleh emas,” jelasnya.
Sementara itu setelah memenangi lomba Kaligrafi tingkat Kabupaten Wonosobo, Farhah Mufidah dan Ajid Azman Sa’I Siswa Kelas 6 MI Maarif Mojosari, Kecamatan Mojotengah akhirnya mewakili Wonosobo dalam ajang Porseni yang diselenggarakan Kemenag Jawa Tengah.
“Alhamdulilah kedua siswa MI Maarif mewakili Wonosobo dalam ajang lomba kaligrafi tingkat Jawa Tengah,” Ungkap Arif Fiyono Guru Pendamping kepada NU Online, Selasa (9/4).
Menurutnya, keberhasilan mewakili Wonosobo dalam ajang Porseni itu dilakukan dengan melatih siwa-siswinya setiap hari. Pelatihan itu dilakukan setelah pulang sekolah maupun selama di sekolah.
“Persiapan yang kami lakukan menjelang RSO adalah dengan sematang mungkin. Sebab dengan persiapan yang baik maka akan mengantarkan pada keberhasilan,” tambahnya.
Selain itu, pihak sekolah juga menambah bimbingan khusus. Bimbingan khusus ini merupakan upaya yang dilakukan oleh guru yang ahli di bidang kaligrafi untuk mengajar dan mendidik mereka berdua.
“Proses penyeleksian yang dilakukan adalah dengan mencari siswa-siswi yang mempunyai potensi untuk membuat kaligrafi. Kemudian setelah diseleksi baru diikutsertakan dalam ajang lomba tingkat daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Mojosari Prihati menjelaskan, lomba Kaligrafi tingkat Jawa Tengah adalah kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama Jawa Tengah terhadap Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang ada di Jawa Tengah.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan untuk menggali potensi siswa MI,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan itu tak berhenti di tingkat Jawa Tengah saja. Namun, apabila lolos tingkat Jawa Tengah maka akan diikutsertakan pada tingkat nasional.
“Setelah berhasil mengikuti Porseni Tingkat Jawa Tengah maka nanti akan diikutsertakan pada tingkat nasional,” jelasnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Fathul Jamil