Daerah

Menjaga Aswaja Artinya Menyelamatkan Bangsa Indonesia

Selasa, 2 Mei 2017 | 09:21 WIB

Demak, NU Online 
Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Agus Imam Baidlowi menyikapi gerakan radikal yang mengancam kedaulatan NKRI dengan meminta pada GP Ansor dan Banser untuk mewaspadai kelompok radikal sejak dini.

“Sejak muncul embrio sekecil apa pun harus diantisipasi sejak dini. Ini kawajiban Ansor dan Banser. Kalian harus peka!” kata kiai yang akrab disapa Gus Dowi saat memberi wejangan pada Harlah Ansor ke-83 di Pesantren Sabilul Muttaqin Trimulyo, Guntur, Demak, Jateng Sabtu malam (29/4). 

Pengasuh Pesantren Al Hidayat itu menegaskan, dalam mengambil langkah dan menyikapi persoalan Ansor dan Banser harus selalu berkoordinasi dengan para kiai karena sebagai bagian dari pendiri bangsa.

Da berpesan di dalam membentengi Aswaja tidak boleh setengah-setengah karena hal itu merupakan bagian dari penyelamatan bangsa.

“Ansor dan Banser harus satu komando, jangan sampai terpecah belah sehingga kelompok lain bisa dengan mudah mengobok-obok NU,” tegasnya.

Sementara itu Ketua PAC Ansor Guntur Lukito Firdous mengajak anggota dan pengurus GP Ansor agar pantang menyerah dalam menghadapi gangguan dan ancaman pada agama dan bangsa.

Menurut dia, GP Ansor tidak boleh takut karena di belakang selalu ada ulama yang memberikan dukungan baik moril maupun sepiritual.

“Sahabat-sahabat jangan ragu dan minder dalam setiap melangkah membela agama dan bangsa kita, para ulama dan kiai pasti di belakang kita semua dengan doa restu beliau,” tegasnya.

Harlah tersebut dihadiri Rais Syuriyah KH Hambali Karim beserta pengurus MWCNU Guntur, Ketua DPRD Demak H. Nurul Muttaqin, Ketua GPAnsor Demak H. Adurrahman Kasdi, pengurus ranting NU serta pengurus PAC Ansor dan Banser. (A.Shiddiq Sugiarto/Abdullah Alawi)


Terkait