Jombang, NU Online
Sangat mendesak bagi pemilik lembaga pendidikan untuk memperkokoh aqidah Aswaja ala NU. Agar saat melanjutkan studi ke sejumlah kampus, tidak mudah tergerus oleh keadaan. Bahkan diharapkan mereka sebagai ujung tombak bagi eksistensi Aswaja di kampus baru.
<>
Kesadaran inilah yang menyemangati pimpinan ribat dari Yayasan Bani Abdul Fatah (YBAF) untuk senantiasa menyelenggarakan pembekalan Aswaja yang diperuntukkan bagi kelas akhir tingkat Madrasah Aliyah dan Madrasah Muallimin Muallimat Atas 6 Tahun dibawah naungan Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang.
YBAF memiliki setidaknya sepuluh ribat yakni PP Putri Fathimiyah, PP Maslahul Huda, Panti Asuhan Al-Fattah, PP Putri Al-Amanah Al-Fathimiyah, Bumi Damai Al-Muhibbin, PP Putra-Putri Al-Hikmah, PP Putra-Putri Ar-Raudhah, PP Putri Al-Mardliyah, PP Al-Hidayah serta PP Putra-Putri Al-Ikhlash. Dan acara ini bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Islam Bani Fatah (STIBAFA) yang juga berada di area Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang.
Ketua STIBAFA, KH Abdul Kholiq Hasan, MHI tidak bisa menutupi kegelisahan atas kian maraknya gerakan Islam kiri dan juga Islam kanan.
“Dan yang kian membuat kita prihatin ternyata para aktifisnya ada yang justru alumnus pondok pesantren,” katanya kepada NU Online (23/3).
Dalam pandangan Gus Kholiq, hal itu terjadi lantaran selama berada di pesantren, mereka kurang bisa menyerap ajaran aqidah secara benar.
“Dan saat kuliah di beberapa kota besar, mereka diperkenalkan dengan ideologi baru,” tandasnya. “Celakanya, para mahasiswa baru yang dulunya adalah santri pesantren ternyata mudah tersusupi paham baru ini,” lanjutnya.
Karena itu, alumnus Universitas Islam Malang ini berharap dengan kegiatan kaderisasi Aswaja nantinya para calon mahasiswa bisa mendapatkan bekal keAswajaan secara mendalam.
“Bahkan kami berharap, mereka justru bisa menjadi penggerak aqidah di kampusnya kelak,” katanya.
Pada acara yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna KH Chasbullah Sa’id ini menghadirkan Dr KH Abdullah Syamsul Arifin yang memberikan ceramah umum dengan tema “Ahlussunnah wal Jamaah sebagai Identitas Pendidikan Warga Nahdliyin ditengah Himpitan Arus Liberalisme dan Wahabisme”.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Syaifullah