Daerah

Membangun Peradaban Lewat Bahasa

Ahad, 10 Juni 2012 | 02:59 WIB

Pamekasan, NU Online
Bahasa merupakan faktor utama kemajuan sebuah bangsa. Ia menjadi sumber dari peradaban. Karena bahasa Arab menjadi bahasa Islam, maka peradaban Islam sangat bergantung padanya.
<>
Pernyataan tersebut cukup mengemuka dalam seminar internasional sebagai acara puncak pekan bahasa Himpunan Mahasiswa Prodi Bahasa Arab (Himapordi) STAIN Pamekasan, Sabtu (9/6) pagi. Ditempatkan di Auditorium Center STAIN Pamekasan, seminar tersebut diikuti 500-an mahasiswa dari prodi bahasa Arab.

Syaikh Sholah menjelaskan, bahasa Arab itu adalah induk dari semua bahasa. Saat Adam kali pertama dicipta, ia sudah berbahasa Arab. Tetapi karena perkembangan globalisasi, bahasa Arab kini nyaris terkikis oleh keadaan. Tak sedikit umat Islam yang mulai kurang peduli terhadapnya.

“Kerena itu, sebagai umat Islam, kita harus betul-betul serius belajar dan memahami bahasa Arab,” tegasnya menggunakan bahasa Arab. Dalam urusan beribadah, tambahnya, bahasa Arab tidak dapat dilepaskan di dalamnya.

Ketika shalat, lanjutnya, bahasa Arab menjadi bahasa utamanya. Sangat naïf ketika seseorang mengamalkan ibadah agama semacam shalat yang berbahasa Arab tetapi tidak paham artinya. Dan ini sangat berdampak negatif terhadap pemahaman dalam Beragama Islam.

Untuk menguatkan pendapatnya, Syaikh Sholah mengutip sabda nabi tentang kebaikan. Hadis tersebut berbunyi bahwa barang siapa yang ingin didekatkan pada kebaikan, maka ia mesti memahami ajaran agamanya.

“Agama Islam sulit dipahami kalau kita mengabaikan keberadaan bahasa Arab. Karena Al-Qur’an dan Hadis sebagai pegangan dalam baragama Islam, semuanya berbahasa Arab,” tegas Syaikh Sholah yang diamini oleh moderatornya, Jamal Abdul Nashir.

Seminar internasional tersebut berakhir sekitar pukul 11.30 WIB. Sudah itu, panitia mengumumkan para pemenang lomba pekan bahasa Arab. Lomba tersebut meliputi debat bahasa Arab, baca puisi berbahasa Arab, baca koran berbahasa Arab, dan demonstrasi bahasa Arab. 


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Hairul Anam


Terkait