Daerah

Masjid-Musholla Isi Ramadhan Dengan Syiar Agama

Rabu, 10 Juli 2013 | 08:33 WIB

Kudus, NU Online
Awal Ramadhan 1434 Hijriyah yang jatuh pada hari Rabu (10/7), disambut umat Islam dengan suasana suka cita dan penuh syiar di berbagai penjuru pedesaan dan perkotaan di Kudus. 
<>
Sejumlah tempat seperti pesantren, musholla dan masjid sibuk menggelar kegiatan ritual keagamaan yang diikuti umat Islam di wilayahnya masing-masing.

Pantauan NU Online Selasa 9/7) malam, musholla dan masjid dipelosok penjuru dipenuhi jamaah untuk menunaikan sholat wajib dan tarawih maupun witir secara berjamaah. Usai tarawih, sebagian dari mereka mengikuti tadarrus Al-Qur’an. Dengan menggunakan pengeras suara, tadarus Al-Qur’an ini biasanya mengkhatamkan satu atau tiga juz setiap malamnya.

Tengah malam tepatnya mulai pukul 02.30, speaker masjid-musholla bertalu-bertalu dengan suara tarkhim guna membangunkan orang untuk sahur puasa. Tarkhiman yang bacaannya diambilkan dari kitab Al Barzanji ini untuk memberikan tanda waktu sahur dan imsakiyah mulai berpuasa di esok hari.

Tidak hanya itu, kegiatan lain juga diagendakan sejumalah pesantren, musholla dan masjid berupa kajian kitab maupun ceramah agama dengan waktu yang berbeda. Selain itu, sebagian diantaranya menyediakan ta’jil berbuka puasa.

Dari informasi yang diterima NU Online, sebagian besar masjid mengadakan kegiatan keagamaan dan berbuka puasa bersama selama sebulan penuh. 

Pengurus JHK Kudus misalnya, setiap sore mengadakan pengajian di masjid setempat kemudian dilanjutkan berbuka puasa yang disediakan pengurus JHK.

Yayasan Masjid dan Makam Menara Kudus (YM3K) juga menggelar kegiatan rutin pada bulan puasa ini. Setiap usai sholat shubuh, pengajian tafsir Al-Qur’an bersama mustasyar PBNU KH Sya’roni Ahmadi mulai tanggal 3-27 Ramadhan. Pada malam harinya, pengajian tadarusan di gedung YM3K dalam bentuk kajian dialogis seputar agama bersama sejumlah kiai Kota Kretek.

Di Kudus Wetan tepatnya masjid Al Munawarah Jl Kudus-Pati desa Jekulo juga menggelar ragam kegiatan Ramadhanan. Menurut Pengurus Masjid H Zusni Anwar, selain kegiatan ritual sholat tarawih dan tadarus Al-Qur’an juga mengadakan pengajian kitab hadits Arbain dan buka bersama.

“Pelaksanaan ini merupakan kegiatan yang diagendakan rutin setiap bulan puasa. Jamaah yang mengikuti mencapai 650-an dari masyarakat Jekulo sini,” katanya kepada NU Online.

Syiarnya kegiatan Romadhanan ini, menurut sekretaris MWCNU Jekulo ini, memang sebagai upaya untuk menambah keimanan dan ketakwaan masyarakat muslim. 

“Bulan Ramadhan menjadi momentum peningkatan keimananan dan ketakwaan serta meningkatkan sikap sosial dengan bersedekah kepada orang lain,” kata Zusni. 

Rasa sosial masyarakat meningkat,kata Zusni, terlihat dari setiap kegiatan keagamaan di Musholla maupun masjid selalu mendapat kiriman jajanan dari masyarakat. 

“Termasuk saat waktunya berbuka, kami menyediakan menu buka puasa bagi jamaah dan orang yang sedang istirahat dari perjalanan jauh. Semua konsumsi untuk takjil buka puasa dari masyarakat semua,” tandas Zusni lagi. 

Memang, datangnya bulan Ramadhan ini menjadi bulan istimewa yang selalu ditunggu umat Islam. Masyarakat berlomba-lomba mensyiarkan melalui kegiatan yang menambah pahala seraya menggapai keberkahan untuk semuanya. 


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontibutor :Qomarul Adib


Terkait