Yogyakarta, NU Online
Melalui Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masjid (P3M), masjid yang selama ini dikenal hanya sebagai tempat untuk beribadah, kini mulai dihidupkan fungsi sosialnya untuk masyarakat sekitar.
<>“Agar masjid dapat berkontribusi terhadap kehidupan masyarakat, maka masjid dapat memulainya dari masyarakat sekitar terlebih dahulu. Masjid bisa bekerja sama dengan dokter, dan penjual untuk diberdayakan,” ujar H Hasyim, selaku pembicara dalam dialog antar takmir masjid desa Wonokromo Bantul di masjid Ta’abud Wonokromo, Senin (06/05).
“Ta’mir tidak cukup untuk memakmurkan masjid, tetapi ta’mir juga bisa memfungsikan masjid sebagai penggerak sosial,” ungkap H Hasyim.
“Masjid sebagai penggerak sosial dapat dilakukan dengan cara memberikan fasilitas kepada masyarakat, yaitu dengan menyediakan fasilitas kesehatan dan perekonomian warga,” tambahnya.
Dari dialog antar masjid dan P3M, yang dilaksanakan pada jam 20:30, ada usulan dari peserta bahwa untuk memberdayakan dan menguatkan NU, ta’mir masjid bisa bekerja sama dengan pesantren. Dengan demikian, antara pesantren dan masjid ada hubungan yang erat dalam berkontribusi terhadap masyarakat.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Rokhim, Sholikhin