Daerah

Masjid dan Gereja, Saksi Kerukunan Warga Pajang Kala Lebaran

Selasa, 13 Agustus 2013 | 08:41 WIB

Solo, NU Online
Memiliki dua tempat ibadah berbeda agama dalam satu kampung, tidak membuat kerukunan warga kampung itu terganggu. Justru di kedua tempat itulah, yang kebetulan terletak berdekatan, menjadi tempat yang indah untuk mengekspresikan indahnya Lebaran di Kampung Karangturi Pajang.<>

Usai Shalat Id, semua warga kampung, baik muslim maupun non muslim membawa makanan dari rumah dan berkumpul di sebuah tanah lapang yang berada di antara halaman masjid dan gereja di kampung tersebut. Makanan yang dibawa pun berupa camilan beraneka ragam, baik makanan tradisional maupun modern. Setelah seluruh warga berkumpul, mereka pun menyantap hidangan yang dibawa.

Panitia acara, Tandur Rimoro mengungkapkan acara tersebut rutin diadakan dan sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun lamanya. Ia mengaku warga tetap melaksanakan tradisi tersebut karena memiliki tujuan positif, yakni sebagai sarana silaturahmi antar penduduk kampung saat hari raya, baik yang muslim maupun non muslim.

“Selain untuk silaturahmi, juga bertujuan menyatukan seluruh aspek kepercayaan yang ada di kampung kami supaya lebih solid lagi,” tutur warga Kampung Karangturi, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Surakarta itu.

Setelah acara makan bersama, warga pun membuat barisan dan saling bermaaf-maafan. Setelah itu sebagian warga melanjutkan Lebaran dengan silaturahmi keliling warga kampung menuju rumah tetangga sekitar.

 

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Ajie Najmuddin


Terkait