Blora, NU Online
Warga di desa Sembongin, kecamatan Banjarejo, Blora, Jawa Tengah, Kamis malam (22/12) menggelar acara berzanjenan. Acara pembacaan kitab Al-Barzanji itu digelar selepas sholat mahrib. Mereka menggelar acara itu di masjid dan muholla setempat.
Mu’alifah, salah seorang warga setempat menginformasikan, acara membaca kitab Al-Barzanji menjadi acara rutin mingguan. Dimana, setiap malam Jumat, tanpa dikomando warga berbondong-bondong menuju ke masjid dan musholla. Dan, acara membaca kitab Al-Barzanji itu berlangsung sekitar satu jam.
<>
“Yang mendominasi acara tersebut adalah para remaja dan anak-anak,” ujar Mualifah.
Membaca kitab Al-Barzanji bertujuan untuk menambah mahabbah atau rasa cinta kepada Nabi Muhammad. Karena kitab tersebut berisikan sholawat dan perjalanan hidup Nabi. Selain itu, sifat dan perilaku nabi juga diungkap dalam kitab tersebut. Sehingga setelah membaca kitab itu, warga diharapkan bisa meneladani perilaku nabi.
Selain membaca kitab Al-Barzanji, warga di desa Sembongin setiap malam Jumat juga ada yang membaca tahlil. Kegiatan membaca tahlil ada yang digelar di musholla atau rumah warga. Untuk kegiatan tahlil ini didominasi para orang tua. Sedangkan waktunya dipilih selepas sholat isya’
Kegiatan serupa juga digelar warga di desa Plosorejo, Banjarejo, Blora. Salah satunya adalah jamaah musholla Alhamdulillah. Sejak selepas maghrib, jamaah di musholla tersebut lansung mengumandangkan bacaan kitab Al-Barzanji. Sebagaimana warga di desa Sembongin, bagi warga desa Plosorejo membaca kitab Al-Barzanji juga menjadi kegiatan rutin mingguan.
Hal yang yang dilakukan jamaah masjid Al-Huda di Nglawiyan, Karangjati, Blora. Dimana, selepas sholat maghrib, para jamaah langsung membaca tahilil untuk dikirimkan kepada keluarganya yang sudah wafat.
Sementara itu, dosen mata kuliah kepesantrenan (aswaja) di STAI Al-Muhammad Cepu, Sholihin Hs MPdI mengapresiasi warga masyarakat yang makin semarak dalam melaksanakan ibadah tahlil dan membaca sholawat. Tradisi membaca membaca tahlil dan kitab Al-Berzanji pada setiap malam Jumat merupakan tradisi yang baik.
”Tradisi itu akan membantu menciptakan karakter bangsa, khususnya pada anak didik,” ujarnya.
Redaktur: Mukafi Niam