Bogor, NU Online
Generasi muda NU harus mampu menggali ilmu seluas mungkin dan menerapkannya sesuai dengan konteks budaya dan kearifan lokal masyarakat Indonesia. Prinsip NU tentang ‘memelihara nilai-nilai lama yang baik serta menerima nilai-nilai baru yang lebih baik’ tak boleh diabaikan.
<>
Demikian pesan Dr H Aji Hermawan, mantan ketua PCNU Kota Bogor, di hadapan Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Institut Pertanian Bogor (IPB), yang menerima kunjungan dari Ikatan Mahasiswa Nahdlliyin Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (Iman STAN), di Fakultas Kehutanan IPB, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/10).
“Dimana pun kita belajar menuntut ilmu, jangan hanya menjadi distributor ilmu. Kita harus bisa menjadi produsen ilmu yang dapat menyesuaikan diri dengan budaya asli bangsa kita. Maka Indonesiakanlah ilmu kita,” ujarnya mengutip nasihat Rais Syuriyah PBNU KH. Hasyim Muzadi.
“Seperti para Wali Songo yang menyebarkan Islam di Nusantara, mereka memasukkan nilai-nilai ketauhidan ke dalam nilai dan simbol budaya masyarakat Indonesia. Hai ini menunjukkan adanya kedekatan Islam dengan kearifan lokal,“ sambung Aji.
Menurut pembina KMNU IPB ini, mahasiswa NU mesti sanggup menyeleksi hal-hal baru yang datang pada dirinya. Langkah terpenting lain adalah membentuk cara pandang dengan menguatkan hal-hal yang bersifat dasar melalui tasawuf yang menuntun kepada cara berhubungan dengan Allah, manusia, dan alam sekitar.
“NU itu ibarat mutiara yang terpendam, tugas kita adalah menggali dan memolesnya agar cahayanya dapat terpancara kembali dengan indah,” katanya.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Khotimi Bachri R dari Lakpesdam PCNU Kota Bogor. Di lebih banyak mengulas soal sejarah Ahlussunah wal Jamaah. (Nur Afifah/Mahbib)