Jombang, NU Online
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mursyidah Desa Mancilan, Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, memeriahkan tahun baru Islam 1440 Hijriah dengan karnaval, Senin (10/9). Sembari keliling desa, para peserta didik juga menghafal doa akhir dan awal tahun.
Menurut Risalatul Aminin, karnaval bertujuan mengajari siswa-siswi mengenal bulan hijriyah. Setelah itu, dilanjutkan mensyiarkan kepada masyarakat. Karena selama ini perayaan tahun baru Islam tak semeriah saat pergantian tahun masehi.
"Tujuan utama kita untuk syiar,” kata guru MI Mursyidah ini. Selama ini tahun baru Islam kalah pamor dengan pergantian tahun masehi. Kalau tidak mengisi dengan kegiatan positif, siapa lagi yang memeriahkan, lanjutnya.
Rute karnaval yaitu mengelilingi Desa Mancilan dengan menggunakan berbagai atribut. Selain itu, para peserta juga diajarkan menghafal doa akhir dan awal tahun. Sekaligus pengenalan bulan hijriyah.
"Secara umum karnavalnya hampir sama dengan di acara lain,” ungkapnya. Hanya, khusus peringatan tahun baru Islam ini difokuskan menggunakan atribut yang sering dipakai orang Islam Indonesia. Seperti jilbab, kopiah, baju takwa, tasbih, sejadah, juga pengajaran doa awal dan akhir tahun.
Mahasiswa program pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri ini menambahkan karnaval tidak dipungut biaya pendaftaran. Karena tujuan utamanya bukan mencari juara, tapi memeriahkan dan menyemarakkan tahun baru Islam.
Pihak madrasah ingin karnaval meriah, tapi tidak memberatkan wali murid. Dalam kata lain sederhana tapi tujuannya mengena. “Jadi, tak boleh menyewa pakaian atau atribut mahal," tandas Risalatul Aminin. (Syarif Abdurrahman/Ibnu Nawawi)