Surabaya, NU Online
Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Jawa Timur mendeklarasikan Asosiasi Rumah Sakit Islam NU (Arsinu), Sabtu (28/2). Deklarasi yang dilakukan di halaman RSI Siti Hajar Sidoarjo itu ditandai dengan penandatangan yang dilakukan oleh para direktur RSI se-Jawa Timur.
<>
“Deklarasi Arsinu mendapatkan dukungan dari para direktur RSI se-Jawa Timur, tidak hanya di Jatim, melainkan dari Jawa Tengah pun turut datang dan bergabung,” jelas dr H Hidayatullah Sp.S, Ketua LKNU Jatim, yang juga Direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo.
Pembentukan Arsinu adalah kelanjutan dari MoU antara PWNU Jatim dan BPJS Kesehatan pada 21 Agustus 2014 lalu. Dalam nota kesepahaman itu, ada salah satu perjanjiannya yang menyebutkan tentang optimalisasi lembaga pelayananan kesehatan NU.
“Dari sinilah kita ingin mewujudkan optimalisasi rumah sakit yang berada di bawah Muslimat NU,” kata putra Alm KH Hasyim Latif itu sembari menegaskan, Arsinu merupakan cita-cita LKNU Jatim sejak masa kepengurusan lalu.
Acara deklarasi ini dihadiri H Saifullah Yusuf (Wagub Jatim), Dr dr Imam Rasyidi (Ketua Pengurus Pusat LKNU), KH Miftachul Ahkyar (Rais Syuriah PWNU Jatim), KH Hasan Mutawakkil Alallah (Ketua PWNU Jatim), Gus Manaf (Ketua PCNU Sidoarjo), KH Nurul Huda (Ketua bidang Fatwa MUI Sidoarjo), Ketua DPRD Sidoarjo, para direktur RSI se-Jatim dan Jateng, dan para dokter.
LKNU Jatim berharap Arsinu tidak hanya di tingkat provisi saja, tapi bisa dibawa ke tingkat nasional. “Insya Allah LKNU pusat akan mendeklarasikan Arsinu di tingkat nasional,” ujar dr Imam Rasyidi, Ketua PP LKNU.
Dalam sambutannya, Kiai Mutawakkil mengatakan, pelantikan pengurus Arsinu segera dilaksanakan, setelah menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, kemudian membentuk kepengurusan yang harus disampaikan ke pengurus wilayah.
PWNU Jatim menaruh harapan kepada Arsinu untuk selalu mengawal kebijakan pemerintah dan NU di bidang kesehatan. “Mari kita doakan supaya Arsinu dijadikan ikhtiar oleh LKNU ke depannya,” pungkas Kiai Mutawakkil. (Rofii Boenawi/Mahbib)