Bandung, NU.Online
KPU Jabar memperkirakan sekitar 5 juta jiwa akan melakukan golput pada pemilu mendatang. Perkiraan ini berdasarkan semakin mengutanya ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan elit politik yang tidak memperhatikan rakyat.
Setia Permana, Ketua KPU Jabar mengungkapkan saat ditemui NU Online, di Sekretariat KPU Jabar, Jl. Garut, Bandung, Menurutnya, golput tidak selalu harus dipahami tindakan pidana, namun mesti segera dijawab oleh elit-elit politik karena golput adalah hak politik dari warga negara yang tidak ingin memberikan hak suaranya pada pemilu.
<>Dikatakan Setia, jika golput pada akhirnya menghalang-halangi pemilu, maka merupakan tindakan pidana. Namun, jika hanya sebuah ekspresi ketidakpercayaan, tidak menjadi masalah.
“Membengkaknya golput, karena elit politik yang tidak memiliki sense terhadap rakyat, dan ini sangat wajar. Ini menjadi tugas semua pihak untuk mengkajinya, kenapa harus ada golput,” jelas Setia, yang dikenal sebagai pengamat politik.
Lebih lanjut Setia menyebutkan, saat ini pemilih di Jabar mencapai 25,1 Juta jiwa, yang berarti 20% dari total pemilih. (ZSR/Kd-JB).