Surabaya, NU Online
Semangat yang dikembangkan PWNU Jawa Timur dengan menyebarkan sebanyak mungkin buku-buku bernafaskan Ahlussunnah Waljamaah ala NU, ternyata terus mendapatkan respon positif dari masyarakat. Buku Aswaja An-Nahdliyah, misalnya, sampai saat ini masih saja banyak yang memesan. Bahkan wilayah edarnya sudah ke seluruh Indonesia.
Buku Antologi NU juga demikian. Buku setebal 344 halaman yang baru diluncurkan pertengahan Juni lalu itu sampai saat ini masih terus laku dengan laris manis. Terasa sekali sambutan masyarakat begitu luar biasa. Sama dengan buku Aswaja An-Nahdliyah, permintaan juga banyak berasal dari luar pulau Jawa.
<>Menariknya, ternyata tidak hanya kaum Nahdliyin yang menginginkan buku itu, tapi juga para pengurus LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) DPD I Jawa Timur. Para tokohnya tadi malam (20/6) membeli buku itu 100 eksemplar dengan cara yadan bi yadin (cash). Rupanya benar apa yang dikatakan KH A Muchith Muzadi dalam kata pengantarnya, buku itu tidak hanya penting bagi orang NU, tapi juga sangat penting bagi mereka yang ingin tahu tentang NU.
Ketua DPD I LDII Jawa Timur, Ir H Christanto Santoso, menuturkan, buku-buku itu akan dibagikan kepada para pengurus DPD I dan DPD II di daerah Surabaya dan sekitarnya, perpustakaan-perpustakaan pondok LDII, dan juga mereka yang ingin mengenal lebih jauh tentang NU. “Buku itu memang komplit sekali bertutur tentang NU. Banyak hal yang sebelumnya saya tidak tahu, sekarang menjadi tahu,” jelasnya.
Lebih dari itu, niat utama memborong buku sebanyak itu adalah sebagai perwujudan keinginan LDII untuk mengenal lebih jauh lagi pada Saudara Tua-nya, Nahdlatul Ulama. Dengan saling mengenal dan mendekat, maka semakin mudah untuk mengembangkan tali ukhuwah islamiyah yang selama ini dirasa kurang maksimal.
Wakil Sekretaris DPD I Golkar Jawa Timur itu menjelaskan, sangat mungkin jumlah 100 itu nantinya akan bertambah lagi, sebab baru diprioritaskan untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya. Sementara para pengurus DPD se-Jawa Timur dan DPP belum mendapatkan porsi. “Insyaallah nanti akan bisa bertambah lagi,” lanjutnya.
Setelah banyak membaca buku Antologi NU yang sudah diperoleh sebelumnya, ia mengaku semakin paham dengan NU dari berbagai sisi. Baik sisi sejarah, model gerakan, istilah-istilah dalam organisasi dan juga sejarah para tokohnya. “Ibaratnya, sekarang saya sudah menguasai medan. Kalau nanti diajak ngomong NU, insyaallah saya akan nyambung,” tandasnya.
Setelah tahu banyak tentang NU, alumnus University of Newcastel upon Tyne Inggris itu mengaku akan memanfaatkannya untuk merajut ukhuwah yang lebih baik lagi dengan NU. Caranya, dengan tidak menyentuh hal-hal yang sensitif. “Ini memang sudah komitmen kami untuk membangun ukhuwah islamiyah,” kata salah seorang Ketua DPP LDII itu dengan penuh rasa optimis. (sbh)