Makassar, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan mengadakan Lailatul Ijtima’ atau malam pertemuan dan silaturahim para warga dan pengurus NU setempat, Kamis (5/3), di Jalan Kartini Makassar, Sulsel.<>
Acara yang digelar di kediaman Pembina Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Sulsel Prof Dr. dr. Dali Amiruddin ini dihadiri Rais Syuriyah PWNU Sulsel Anregurutta Sanusi Baco dan menyampaikan taushiah.
Di hadapan jamaah Gurutta Sanusi Baco menuturkan tentang arti eksistensi Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang disebut al-basyar dan al-ins. Menurutnya, al-basyar bermakna, keberadaan Rasulullah SAW seperti manusia lainnya yang membutuhkan kebutuhan lahiriah, misalnya membangun rumah tangga.
Di sisi lain keberadaan Rasulullah juga sebagai al-ins yang berarti jinak. Kata “al-ins” selalu berpasangan dengan kata “al-jin” yang berarti liar. Di sini, al-ins merupakan cerminan makna manusia dengan akhlak yang tinggi.
“Sementara manusia yang tak beradab, memliki perilaku tercela, turur kata yang jelek dapat diartikan al-jin. Tambah Kiai Sanusi Baco dalam tausiyahnya,” ujarnya.
Tampak hadir juga dalam lailatul ijtima' ini, Ketua PWNU Sulsel Prof Iskandar Idy, Kepala Kantor Kemenag Sulsel H. Abd. Wahid Thahir yang juga Ketua PCNU Makassar, Rais Syuriyah PCNU Makassar Gurutta Baharuddin AS, Sekretaris PWNU Sulsel Prof Arfin Hamid, Wakil Rektor I UIM Musdalifah Mahmud, dan para pengurus Lembaga/Lajnah serta Badan Otonom di lingkungan PWNU Sulawesi Selatan. (Andy Muhammad Idris/Mahbib)