Daerah

Kunci Agar Mampu Meraih Keberkahan Ilmu

Senin, 25 Juli 2016 | 10:01 WIB

Kunci Agar Mampu Meraih Keberkahan Ilmu

KH Farmadi Hasyim

Sidoarjo, NU Online
Perkembangan jaman yang di dalamnya turut beragam pula tantangan yang dihadapi, hendaknya tetap menjaga aturan dan nilai keteladanan dalam keseharian. Hal tersebut juga berlaku dalam keluarga, dunia pendidikan, tatanan di masyarakat, hingga kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Setiap tingkatan tersebut memiliki aturan main yang harus ditaati semua pihak, demi terciptanya keharmonisan dan keteraturan," kata KH Farmadi Hasyim, Ahad (24/7). Dengan mengetahui serta melaksanakan, maka tatanan ideal akan bisa dirasakan semua pihak, lanjutnya.

Jabaran ini disampaikan Kiai Farmadi dalam acara halal bihalal yang diselenggarakan PC Fatayat NU Sidoarjo Jawa Timur, yang dilaksanakan di Desa Banjar Sari, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

Wakil Ketua PW Lembaga Dakwah NU Jatim ini kemudian menjelaskan bagi para hadirin yang menjadi ustadzah atau guru untuk menjadi panutan bagi peserta didik. 

"Ini yang kini tengah mengalami krisis dalam dunia pendidikan kita," katanya. Para guru, termasuk ustadzah kurang memberikan teladan, namun kerap hanya mengandalkan perintah kepada para muridnya. "Padahal andai sebelum memerintah, ustadzah yang bersangkutan melaksanakan anjuran dan harapan tersebut dalam keseharian, maka para murid akan dengan kesadaran hati mengikuti," ungkapnya.

Hal tersebut juga berlaku pada semua level kehidupan dalam keseharian. "Orang tua akan lebih memiliki wibawa saat terlebih dahulu memberikan teladan, bukan semata dengan memerintah dan menyuruh anak berbuat dan mengerjakan sesuatu," sergahnya.

Dan bila para hadirin yang datang bukan seorang pendidik, tapi menyekolahkan anak-anaknya di lembaga pendidikan, hendaknya menjadi orang tua yang gemar berterimakasih. "Berikan penghargaan, apresiasi dan perlakukan guru dengan baik," harap alumnus Pondok Pesantren al-Khoziny Buduran Sidoarjo tersebut.

Dan sangat dianjurkan kepada para wali murid serta wali santri untuk tidak segan memberikan hadiah kepada para guru dan ustadz serta ustadzah. "Ini sebagai bentuk penghargaan dan rasa terimakasih kepada mereka yang telah memberikan perhatian dan curahan kasih sayang kepada anak kita," kata Kepala Seksi Haji dan Umrah di Kementerian Agama Kota Surabaya ini.

Kiai Farmadi berkeyakinan bila aturan ini dapat dilakukan dalam keseharian di rumah, juga di lembaga pendidikan termasuk pesantren, maka akan terjadi pola hubungan yang harmonis. "Tidak ada lagi kekerasan, tindakan tidak menyenangkan, dan hal negatif lain seperti yang kita dengar dan saksikan di sejumlah media," katanya.

"Mari kita jaga komunikasi dan hubungan saling menghargai dan menghormati itu dalam rumah tangga, sekolah maupun  kampus serta pesantren agar keberkahan ilmu bisa dirasakan semua pihak," pungkasnya. (Ibnu Nawawi/Fathoni)


Terkait