Daerah

Kikis Pengangguran, Pemuda NU Mesti Kreatif

Ahad, 5 Februari 2017 | 11:30 WIB

Bondowoso, NU Online
Untuk mengatasi persoalan pengangguran, warga NU harus kreatif dan betul-betul bisa memanfaatkan momentum, tak hanya di sektor pemerintahan tapi juga bisnis. Pengembangan ekonomi kreatif bisa menjadi solusi untuk menciptakan lapangan kerja.

Demikian disampaikan penasihat Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Bondowoso H Ahmad Dhafir di acara pelatihan usaha ekonomi kreatif yang digelar GP Ansor setempat, Sabtu (4/2) siang.

"Kita harus merubah maindset (pola pikir) kita selama ini,” ujar ketua DPRD Kabupaten Bondowoso itu di hadapan 40 peserta utusan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor, Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor, dan Badan Antinarkoba (Bannar) GP Ansor Kabupaten Bondowoso.

Ia mendorong para kader Ansor agar bisa membuka diri. Menurutnya, fenomena pengangguran tak hanya ada di negara-negara berkembang. Di Amerika Serikat yang terkenal sebagai negara maju pun menghadapi persoalan angka pengangguran.

Dhafir berpendapat, pengangguran bukan semata orang yang tak punya pekerjaan. "Pengguran adalah (mereka) yang tidak bisa menghasilkan pendapatan untuk membiayai dirinya dan membiayai keluarga serta membiayai kebutuhan hidupnya. Itulah pengangguran sebenarnya," jelasnya.

Acara pelatihan berlangsung di Aula Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Bondowoso, Jalan Satawai Nomor 101, Bondowoso, Jawa Timur, dan dibuka Ahmad Dhafir selaku penasihat PC GP Ansor Bondowoso.

Ketua PC GP Ansor Bondowoso Muzammil berharap pelatihan usaha ekonomi kreatif kali ini menjadi pemicu berkurangnya angka pengangguran dan terwujudnya kemandirian ekonomi di kalangan pemuda NU. (Ade Nurwahyudi/Mahbib)



Terkait