Pengurus Cabang Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, telah meluncurkan NU Care. Ketua LAZISNU Indramayu Imron Rosyadi menjelaskan, NU Care adalah salah satu gerakan memaksimalkan semangat berzakat, berinfak dan bersedekah di kalangan warga Nahdliyin.
Saat ini, pihaknya sudah merekrut tujuh orang sahabat LAZISNU yang bertugas menjemput dan mendatangi warga NU yang akan menyalurkan zakat infak, dan sedekahnya. “Mereka bekerja secara profesional sebagaimana layaknya marketing, yang diberikan target pendapatan per bulan dan akan mendapatkan salary (gaji) sesuai aturan zakat yakni sebagai amilin,” jelas pria yang biasa dipanggil Kang Imong ini.
Selain merekrut para petugas penjemput ZIS, kata Imron Rosyadi, pihaknya juga sudah mencanangkan berbagai program untuk menyalurkan ZIS yang akan terkumpul nantinya. Di antara program unggulan kami adalah bea siswa bagi santri yatim, program bantuan sosial bagi dhuafa, program pemeberdayaan ekonomi, rencana pembangunan rumah sakit NU dan berbagai program lainnya.
“Oleh karenanya pada kesempatan ini saya berharap kepada pengurus NU, MWC, Ranting, Lembaga dan Banom agar bisa membantu para sahabat LAZISNU untuk ditunjukkan dan di antar ke para aghniya yang ada di tempatnya masing-masing,” tutur Imron saat peluncuran NU Care, Selasa (29/03), di Kantor PCNU Jalan Gatot Subroto Nomor 9 Indramayu.
Hadir dalam acara tersebut pengurus PCNU, MWCNU se-Kabupaten Indramayu, serta segenap pengurus badan otonom (banom) NU.
Perbaiki Sistem dan Pola Pelaporan
Sementara, Direktur LAZISNU Indramayu Supendi Samian menjelaskan, program NU Care akan mulai dilaksanakan pada awal April 2016 dan saat ini pihaknya menargetkan untuk memaksimalkan seluruh pengurus NU di berbagai tingkatan serta para pengurus lembaga dan banom untuk menyalurkan ZISnya ke LAZISNU Indramayu.
“Target awal pada tiga bulan pertama ini seluruh pengurus NU, MWC, Ranting, lembaga dan banom NU bisa secara maksimal menyalurkan ZIS-nya, kemudian setelah itu baru bergerak kepada warga NU secara umum,” kata Supendi.
Supendi menambahkan, selain menggenjot kinerja para Sahabat LAZISNU, pihaknya juga sudah mempersiapkan sistem, manajemen dan pola pelaporan kepada umat agar kinerja dan penyaluran ZIS kepada mustahik bisa dibuka secara transparan dan bisa meningkatkan kepercayaan warga terhadap LAZISNU. “Potensi ZIS warga NU sangat besar, insyallah dengan pengelolaan dan manajemen yang profesional dan menjunjung tinggi asas transparansi maka, potensi itu akan mampu diberdayakan secara maksimal yang pada ahirnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan warga NU itu sendiri,” tambahnya.
Peluncuran NU Care juga diisi dengan penyampaian sejumlah saran, pendapat dan masukan dari para peserta yang hadir. Ketua Lembaga Takmir Masjid NU (LTMNU) Indramayu Sya’roni menyampaikan pengalamannya yang saat ini dirinya mengelola lembaga zakat yang ada di Pertamina Balongan.
“Bagi para petugas penjemput ZIS, harus memiliki tekad yang kuat dan tidak patah semangat dalam upaya mendatangi warga NU. Saya yakin jika kita bisa bekerja secara profesional maka potensi ZIS di kalangan warga NU akan dapat tergali dan mampu diberdayakan, saya yang hanya mengelola ZIS dari karyawan Pertamina saja bisa mengumpulkan dana ZIS sekitar 250 juta per bulannya, apalagi ini warga NU yang jumlahnya mencapai jutaan orang, saya yakin LAZISNU akan lebih dahsyat lagi,” kata Sya’roni.
Di akhir acara, pengurus LAZISNU Indramayu membagikan brosur dan formulir kepada seluruh peserta serta mengumumkan rekening bank, jika ada warga NU yang ingin menyalurkan ZISnya secara online. “Nomor rekening LAZISNU Indramayu adalah BRI Indramayu 419801010949538 atas nama LAZISNU Indramayu dan nomor kontak kami 087727913404,” Pungkas Imron Rosyadi. (Red: Mahbib)