Probolinggo, NU Online
Mustasyar PCNU Kota Probolinggo yang juga pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Kelurahan Sumbertaman Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo wafat pada usia 80 tahun, Kamis (18/4) kemarin.<>
Di rumah duka, masyarakat berbondong datang takziah untuk menyampaikan ucapan belasungkawa sekaligus membacakan tahlil.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Probolinggo H. Maksum Subani yang ikut bertakziah mengatakan KH. Hasibuddin menghembuskan napas terakhir pada pukul 11.05 WIB di rumah duka.
“PCNU merasa sangat kehilangan dengan wafatnya Kiai Hasibuddin. Sebab beliau adalah salah satu ulama yang banyak menghabiskan waktunya untuk membesarkan organisasi NU Kota Probolinggo. Kalau ada kegiatan NU, beliau pasti selalu menawarkan tempat dan fasilitas-fasilitas yang lain,” ungkapnya kepada NU Online.
Usai disholatkan, selepas Ashar jenazah almarhum langsung dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga besar pesantren An-Nur Kelurahan Sumbertaman Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo sekitar pukul 15.00 WIB.
Menurur Maksum, almarhum Kiai Hasibuddin meninggal dunia karena sakit. “Padahal beliau tiga hari yang lalu baru datang dari Jakarta untuk mengikuti rapat pleno NU. Setelah dari sana beliau langsung sakit dan wafat. Mungkin sebenarnya waktu berada di Jakarta beliau sudah sakit. Tetapi beliau tidak memperdulikannya. Beliau memang salah satu ulama di Kota Probolinggo yang terus berjuang untuk membesarkan NU,” jelasnya.
Dikatakan Maksum, Kiai Hasibuddin merupakan ulama yang sukses baik dalam berjuang untuk membesarkan NU maupun pondok pesantrennya. “Beliau orangnya santun, luwes dan lembaganya banyak sekali santrinya. Bahkan santrinya juga banyak yang berprestasi,” pungkasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar