Pamekasan, NU Online
KH Ihyauddin Yasin dan KH Baidhowi Absom terpilih untuk kepemimpinan MWCNU Kadur Kabupaten Pamekasan masa khidmah 2017-2022. Kedua petahana tersebut kembali terpilih dalam konferensi di Pesantren Miftahul Anwar, Pamoroh, Kadur, Sabtu (31/12) sampai Ahad (1/1) sore.
Kiai Ihya selaku Rais Syuriyah MWCNU Kadur adalah pengasuh Pesantren Miftahul Anwar Pamoroh. Sementara Kiai Baidhowi yang jadi Ketua Tanfidizyah merupakan pengasuh Pesantren Al-Falah Sumber Gayam. Sebelumnya, kedua kiai tersebut memimpin MWCNU Kadur periode 2011-2016.
Pemilihan rais syuriyah dan tanfidziyah dilakukan di tempat dan sistem yang berbeda. Kiai Ihya dipilih 6 kiai dengan sistem Ahwa (ahlul hal wal aqli). Sedangkan Kiai Baidhowi dipilih lewat sistem tertutup yang berlangsung dua tahap.
Para kiai yang masuk Ahwa terdiri dari KH Nawawi Abdul Mu'in selaku pengasuh Pesantren Miftahul Ulum Banyuayu, KH Ihyauddin Yasin pengasuh Pesantren Miftahul Anwar, KH Afifuddin Thaha pengasuh Al Falah Sumber Gayam, KH Fudloli Jufri, KH Bahruddin, dan KH Abdul Qadir Zayyadi. Khusus yang terakhir, berhalangan hadir.
Pemilihan rais syuriyah berlangsung singkat. Berbeda dengan pemilihan ketua tanfidziyah yang berlangsung hingga dua tahap.
Pada tahap pertama, muncul KH Qoffal Ar-Rozi dengan 4 suara, KH Baidhowi Abdus Somad 6 suara, dan H Ghufron 1 suara. Berdasarkan tata tertib, yang sah sebagai calon ialah yang dapat suara minimal 3. Maka, yang lolos sebagai calon pada tahap berikutnya ialah KH Baidlowi dan KH Qoffal.
Sebelum masuk pada tahapan pemilihan berikutnya, hasil sidang Ahwa disampaikan terlebih dahulu oleh Pimpinan Ahwa KH Afifuddin Thaha. Ditegaskan, yang terpilih dan ditetapkan menjadi Rais Syuriyah MWCNU Kadur masa khidmah 2017-2022 ialah KH Ihyauddin Yasin.
Setelah kiai Ihya ditetapkan, masuk pada pemilihan dua calon ketua tanfidziyah Kiai Qaffal dan Kiai Baidhowi. Pada pemilihan tahap kedua ini suara Kiai Badhowi naik menjadi 8, Kiai Qoffal 2 suara, dan tidak sah 1 suara.
Para pemilih ketua tanfidziyah ialah ketua atau rekomendasi dari 10 ranting dan 1 orang dari MWCNU. Untuk merampungkan struktur kepengurusan secara lengkap, dipilihlah 7 tim formatur. Deadlinenya 15 x 24 jam. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)