Daerah

Khotib Jum'at pun Suarakan Pemilu Bebas Politik Uang

Jumat, 4 April 2014 | 20:01 WIB

Kudus, NU Online
Momentum Pemilihan Umum (Pemlu) 9 April mendatang menjadi perhatian serius para khotib dalam khotbah Jum'at di sejumlah masjid di Kudus, Jawa Tengah. Khotib shalat Jum'at (4/4) menyuarakan pentingnya pemilihan umum yang bebas politik uang.<>

Saat shalat jum'at di Masjid Jami Nganguk Wali desa Kramat Kudus, Khotib KH Nasichun Ashshiddiqi menerangkan pemilu memiliki makna penting untuk menguji ketaatan masyarakat kepada pemimpin dan agama. Bagi seorang muslim wajib mentaati pemerintah termasuk perintah memilih pemimpin atau wakil rakyat pada pemilu mendatang.

"Selama  tidak melakukan perintah kemaksiatan, umat muslim wajib taat kepadanya. Sedangkan Pemilu ini sebuah perintah kebaikan sehingga harus kita taati dan sukseskan dengan menggunakan hak suara,'tandasnya seraya mengutip hadist perintah ketaatan kepada pemimpin.

Para calon legislatif, kata KH Nasichun, telah memaparkan visi,misi untuk meraih dukungan kepada pemilih. Semuanya mempunyai harapan tujuan melakukan kebaikan dan menciptakan kebahagian maupun kesejahteran masyarakat di masa datang.

KH Nasichin mengajak jamaah mewaspadai adanya fenomena politik uang atau membagi-bagi uang yang dilakukan para caleg maupun tim suksenya. diterangkan cara mencari dukungan melalui money politik biasanya dikategorikan sogokan (suap). Disamping tidak diperbolehkan negara, praktek semacam ini larangan agama.

"Perjuang melalui suap dilarang oleh agama karena melalui cara yang tidak htidak benar. Ini akan berdampak pada timbulnya sebuah kebatilan kebatilan di kemudan hari," tegasnya seraya mengutip sebuah hadits bahwa orang yang berbuat melalui cara yang dilarang agama akan akan mendapat laknat dari Allah.(Qomarul Adib/Anam)


Terkait