Bandung, NU Online,
Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un, Mustasyar PWNU Jawa Barat KH. Ali Imron bin KH. Muhammad Faqih, yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Arqom Leuburawi Kabupaten Bandung meninggal dunia pada hari Senin sore, 6 Juni 2005 M. bertepatan dengan 27 Rabiul Tsani 1426 H.
Menurut penuturan isterinya, saat dihubungi via telepon Selasa siang (7/6), pada Senin sebelum meninggal dunia, almarhum sempat menjenguk salah seorang puteranya KH. Ahmad Fauzi yang sedang dirawat di Rumah Sakit Al-lhsan Baleendah Kabupaten Bandung. Kemudian ba'da dhuhur pulang ke rumah dan shalat dhuhur lalu tidur, karena sampai sore sekitar jam 16.30 WIB kelihatan masih tidur, maka isterinva membangunkannya namun beliau sudah tiada.
<>Almarhum meninggalkan lima orang putra dan empat putri serta empat cucu dari buah pernikahannya dengan Ny. Hj. Idoh Hafidoh. Menurut puteranya H. Ahmad Luthfi, bahwa sebelum meninggal Almarhum kiai kharismatik ini tidak memberikan wasiat atau pesan apapun kepada keluarga sehingga mereka sangat kehilangan. Hal yang sama juga dirasakan oleh warga nahdliyyah di lingkungan Jawa Barat yang kebetulan beliau menjadi Mustasyar.
H. Ahifiad Lutfi juga menuturkan, semasa hidupnya, pengabdian Almarhum KH. All Imron seluruhnya didarmabaktikan untuk ummat. Khususnya di Pondok Pesantren Baitul Arqom yang beliau asuh.
Dalam masa kepemimpinannya di pesantren yang didirikan oleh kakeknya tersebut, ia telah mendirikan pendidikan formal mulai dari Madrasah lbtidaiyyah, Madrasah Tsanawiyyah, Madrasah Aliyah sampai Sekolah Tinggi Agama Islam Baitul Arqom.
Saat ini jumlah santri yang bermukim di Ponpes tersebut mencapai 1090. Selain mengasuh para santri, dia juga memiliki kegiatan rut:in berupa pengajian khusus rningguan dan pada hari Sabtu untuk bapak-bapak dengan 700-an jama'ah dan untuk ibu-ibu pada hari Ahad dengan sekitar 700 jama'ah
Almarhum dimakamkan di pemakaman keluarga yang masih terletak di lingkungan pesantren. Hadir dalam pemakaman tersebut, Ketua PWNU Jabar KH Sofyan Yahya, Rais Syuriyah PBNU KH Hafidz Utsman, para pejabat setempat serta seluruh santrinya.
Seluruh warga NU turut mendoakan agar dia diberi tempat yang layak dan dilipatgandakan amal ibadahnya di sisi Allah SWT. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan lahir dan bathin. Bagi seluruh santrinva semoga bisa rriencontoh dan meneruskan perjuangannya semasa hidup, Amiin ya Rabbal 'Alamin .
Kontributor Bandung : Udin.