Momen Tasyakuran Hari Lahir (Harlah) ke-84 GP Ansor Pacitan yang digelar di Pesantren Tremas Jum’at malam (27/4) terasa istimewa. Pasalnya peringatan harlah ini dihadiri sejumlah mantan ketua pimpinan cabang dari berbagai periode di antaranya M Zafri Wicaksana, Mutongin, dan M Khoirul Anam.
Ketua GP Ansor Pacitan Muhammad Munaji mengatakan, kehadiran sejumlah mantan ketua pimpinan cabang tersebut menjadi bukti keharmonisan dan kuatnya rasa emosional mereka terhadap GP Ansor.
Munaji berharap, para mantan ketua yang kini didaulat menjadi dewan pembina itu dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada para pengurus untuk lebih baik lagi dalam mengemban amanat yang mereka pikul.
“Kami berharap untuk saling memberikan nasehat. Khusunya maringi suwuk sembur (memberikan doa) kepada kami,” katanya.
Acara tasyakuran harlah diawali dengan istighotsah dan pembacaan doa yang dipimpin oleh KH Hammad Al Alim Harist Dimyathi, salah seorang pengasuh Pesantren Tremas. Dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Mars GP Ansor dan lagu Ya Lal Wathan.
Masih kata Munaji, peringatan harlah GP Ansor sengaja digelar di pesantren Tremas untuk mengharap berkah dari para kiai. Sebab pesantren Tremas merupakan tempat lahirnya tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama.
“Tujuan kami disini untuk mengharap berkah dalam rangka mengawali, menjalankan roda organisasi GP Ansor di Pacitan,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua PCNU Pacitan KH Mahmud menyampaikan beberapa tantangan yang sedang dihadapi GP Ansor kedepan. Tantangan itu di antaranya terkait maraknya gerakan mengfungsikan masjid untuk politisasi agama oleh kelompok tertentu.
“Ini penting sekali untuk dicermati oleh Gerakan Pemuda Ansor. Makanya mensikapi ini harus betul-betul hati-hati tapi harus tegas,” katanya.
Beberapa gerakan untuk melemahkan rasa kebangsaan dan mengikis kecintaan terhadap NKRI saat ini juga masih marak dilakukan oleh kelompok tertentu khususnya pengusung negara khilafah.
“Apapun yang terjadi GP Ansor harus menjadi garda terdepan untuk mempertahankan NKRI,” tegasnya.
Di penghujung acara, sejumlah mantan ketua cabang yang hadir secara bergantian memberikan kesan dan menyebutkan peran terakhir di GP Ansor. Merekapun menitipkan sejumlah pesan kepada pengurus dan kader GP Ansor Pacitan agar senantiasa memiliki semangat yang menyala untuk membesarkan organisasi GP Ansor yang didirikan sejak tahun 1934 itu. (Zaenal Faizin/Muhammad Faizin)