Daerah

Kembangkan Jiwa Wirausaha, GP Ansor Krejengan Ikuti Pelatihan Meubeler

Kamis, 16 April 2015 | 07:01 WIB

Probolinggo, NU Online
Puluhan PAC GP Ansor Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo, Rabu (15/4) mengikuti pelatihan pembuatan aneka meubeler (kursi, meja, lemari, dan lain-lain) yang digelar oleh Disnakertrans Kabupaten Probolinggo di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Kraksaan. Upaya ini dilakukan dalam rangka bentuk pengembangan kewirausahaan di kalangan pemuda Ansor.<>

Pelatihan pembuatan aneka meubeler ini diikuti sedikitnya 20 kader Ansor yang merupakan utusan dari semua ranting yang ada di Kecamatan Krejengan. Dalam pelatihan ini, mereka mendapatkan materi tentang tata cara membuat aneka meubeler yang bagus dan bisa diterima oleh pasar.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Probolinggo Sigit Sumarsono mengungkapkan, bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan kepada para pemuda Ansor dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Tahun 2015.

“Dalam MEA ini, seluruh barang dan tenaga kerja di Negara Asean akan datang ke Indonesia terutama di Kabupaten Probolinggo. Jika mereka tidak dipersiapkan sejak dini, maka secara otomatis nantinya masyarakat hanya akan menjadi pembeli saja dan bukan produsennya,” ungkapnya.

Menurut Sigit, Ansor merupakan salah satu organisasi yang berisikan kumpulan para pemuda kreatif dan inovatif. Memberdayakan para pemuda Ansor sama saja dengan berupaya membuka dan menciptakan tenaga kerja yang handal dan profesional.

“Tujuan utama kami adalah bagaimana bisa melatih mereka agar memiliki keterampilan yang dapat diterapkan sekaligus dipraktikkan dalam kehidupan bermasyarakat. Setidaknya mampu menjadi tenaga kerja yang siap pakai. Syukur-syukur dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lain,” jelasnya.

Sementara Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Krejengan Muhammad Anshori mengungkapkan, bahwa kader Ansor di Kecamatan Krejengan tidak akan berhenti untuk bisa terus berkreasi dan berinovasi dalam mengisi pembangunan sebagai upaya pemberdayaan pemuda.

“Ini merupakan salah satu upaya agar pemuda tidak menganggur dan memiliki keterampilan. Walaupun tidak bisa menciptakan pekerjaan, setidaknya mampu berkreasi dengan keterampilan yang dimilikinya untuk menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya,” ujarnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)


Terkait