Bogor, NU Online
Warga Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar tahlil dan konsolidasi, Selasa (5/1) kemarin. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Kuliah B1-C1 (bawah Auditorium Thoyib Hadiwijaya) Fakultas Pertanian IPB.
Hajat yang digagas Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) IPB tersebut diikuti puluhan mahasiswa dari kalangan NU yang berada di lingkungan IPB dari berbagai jenjang, yaitu mulai dari DIII, S1, S2, dan S3.<>
Acara temu keluarga besar KMNU IPB ini diawali dengan pembacaan tahlil untuk memperingati tujuh hari wafatnya Gusdur. Acara tahlilan ini dipimpin oleh Firdaus Hamdani Akbar, mahasiswa Statistika yang merupakan santri jebolan Pesantren Al-Hikmah Brebes Jawa Tengah.
Sesi ramah tamah diisi oleh para pembina KMNU IPB, Dr. Ir. Aji Hermawan, M.M (Ketua PCNU Kota Bogor, Dosen Manajemen Bisnis Pascasarjana IPB & Direktur Recognition and Mentoring Program IPB) dan Ir. H. Ifan Haryanto, M.Sc. Ir. H. Ifan Haryanto, M. Sc. (Praktisi Bisnis NU).
“Mahasiswa NU harus memegang “fikroh nahdliyah” untuk melanjutkan perjuangan dan cita-cita para ulama’. Mahasiswa NU harus mampu mengembangkan pola pikir, tidak hanya belajar dalam “satu kotak”, tetapi harus mampu belajar dari “kotak-kotak lain”, agar peluang kekayaan intelektual semakin terbuka lebar”. Jelas Dr. Ir. Aji Hermawan, M.M.
Ir. H. Ifan Haryanto, M.Sc menghimbau agar para mahasiswa NU bangga dengan status ke-NU-annya dan mulai merencanakan dan memetakan menuju kaum profesional NU.
Nailul Abror, ketua KMNU IPB menjelaskan, “acara temu keluarga besar KMNU IPB ini selain memperingati tujuh hari wafatnya Gus Dur, juga menjadi ajang perkenalan antara anggota baru KMNU yang baru direkrut pada minggu terakhir ini dengan pembina KMNU IPB.”
Sekretaris KMNU IPB, Siti Prihatin, menambahkan, “pertemuan ini sengaja digagas sebagai ajang kumpul perdana para anggota baru KMNU IPB yang baru kami rekrut kemarin. Kader yang terjaring mencapai seratus orang lebih. Harapan kami, kader NU di IPB yang tergabung di KMNU IPB ini semakin bertambah banyak.” (tin)
Warga Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar tahlil dan konsolidasi, Selasa (5/1) kemarin. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Kuliah B1-C1 (bawah Auditorium Thoyib Hadiwijaya) Fakultas Pertanian IPB.
Hajat yang digagas Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) IPB tersebut diikuti puluhan mahasiswa dari kalangan NU yang berada di lingkungan IPB dari berbagai jenjang, yaitu mulai dari DIII, S1, S2, dan S3.<>
Acara temu keluarga besar KMNU IPB ini diawali dengan pembacaan tahlil untuk memperingati tujuh hari wafatnya Gusdur. Acara tahlilan ini dipimpin oleh Firdaus Hamdani Akbar, mahasiswa Statistika yang merupakan santri jebolan Pesantren Al-Hikmah Brebes Jawa Tengah.
Sesi ramah tamah diisi oleh para pembina KMNU IPB, Dr. Ir. Aji Hermawan, M.M (Ketua PCNU Kota Bogor, Dosen Manajemen Bisnis Pascasarjana IPB & Direktur Recognition and Mentoring Program IPB) dan Ir. H. Ifan Haryanto, M.Sc. Ir. H. Ifan Haryanto, M. Sc. (Praktisi Bisnis NU).
“Mahasiswa NU harus memegang “fikroh nahdliyah” untuk melanjutkan perjuangan dan cita-cita para ulama’. Mahasiswa NU harus mampu mengembangkan pola pikir, tidak hanya belajar dalam “satu kotak”, tetapi harus mampu belajar dari “kotak-kotak lain”, agar peluang kekayaan intelektual semakin terbuka lebar”. Jelas Dr. Ir. Aji Hermawan, M.M.
Ir. H. Ifan Haryanto, M.Sc menghimbau agar para mahasiswa NU bangga dengan status ke-NU-annya dan mulai merencanakan dan memetakan menuju kaum profesional NU.
Nailul Abror, ketua KMNU IPB menjelaskan, “acara temu keluarga besar KMNU IPB ini selain memperingati tujuh hari wafatnya Gus Dur, juga menjadi ajang perkenalan antara anggota baru KMNU yang baru direkrut pada minggu terakhir ini dengan pembina KMNU IPB.”
Sekretaris KMNU IPB, Siti Prihatin, menambahkan, “pertemuan ini sengaja digagas sebagai ajang kumpul perdana para anggota baru KMNU IPB yang baru kami rekrut kemarin. Kader yang terjaring mencapai seratus orang lebih. Harapan kami, kader NU di IPB yang tergabung di KMNU IPB ini semakin bertambah banyak.” (tin)
