Daerah

Keliling Pesantren, “Santri Gus Dur” Gelar Tadarus Pemikiran Gus Dur

Sabtu, 27 Juni 2015 | 07:01 WIB

Yogyakarta, NU Online
Komunitas pecinta Gus Dur yang menamakan dirinya "Santri Gus Dur" di bulan Ramadhan kali ini mengadakan acara 'Tadarus Gus Dur'. Acara ini bertolak dari satu Pesantren ke Pesantren lain.<>

Tadarus Gus Dur dimulai dari pagi hari hingga menjelang buka puasa. Para peserta akan disuguhi ngaji bersama Santri Gus Dur terkait pemikiran Gus Dur, Islam, NU, dan Pesantren. Kali ini pesantren yang dikunjungi adalah Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarata, dengan peserta para Mahasiswa STAI Sunan Pandanaran, Jum'at (26/6).

Rifqi Fairuz, salah satu aktvis Santri Gus Dur menyatakan, bahwa tujuan diadakannya acara ini adalah untuk mempopulerkan gagasan Gus Dur, yang itu memang masih relevan untuk masa kini.

"Gus Dur itu lahir dari pesantren, maka kita melihat pesantren sebagai sumber daya sosial dalam membangun masyarakat yang berkeadilan. Selain itu acara ini, juga untuk melanjutkan semangat silaturahim Gus Dur yang dulu gemar beliau amalkan sebelum wafat," kata Fairuz di sela-sela acara.

Lebih lanjut, Fairuz mengatakan, Gus Dur itu bisa dibilang satu-satunya tokoh NU yang multidimensi. Selain itu, Gus Dur juga bisa membuktikan sosok santri yang mampu menembus berbagai dimensi kehidupan sosial dan ranah internasional. Gus Dur itu otentik, pengamal modernisme tapi tetap berpijak pada tradisi.

Sebagai penghangat suasana, acara ini juga diselingi beberapa game yang membangun cara berpikir untuk memetakan pemikiran Gus Dur. Tadarus Gus Dur ditutup dengan buka puasa bersama Santri Gus Dur dan para peserta diskusi. (Anwar Kurniawan/Fathoni)


Terkait