Sebagai bentuk perlawanan dan mengecam aksi terorisme yang terjadi di Geraja Surabaya, Jaringan Komunitas Gusdurian Kabupaten Bondowoso mengadakan doa bersama lintas agama yang diikuti dari umat berbagai lintas agama , Ahad (13/5) malam.
Koordinator Jaringan Gusdurian Bondowoso Daris Wibisono menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jawa Timur tersebut merupakan bentuk gerakan perlawanan terhadap terorisme dan bentuk solidaritas terhadap kawan-kawan yang di Surabaya.
“Tidak ada agama apapun yang mengajarkan tindakan terorisme. Terorisme harus terus dilawan dan kita tidak takut dengan tindakan terorisme,” Kata Daris.
Daris menjelaskan agenda acara dikemas dalam bentuk doa bersama dan orasi perdamaian yang akan diisi oleh beberapa tokoh diantaranya, Mustawiyanto dari Tokoh Islam Bondowoso, Pendeta Diah Nooraini dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Banyuwangi, Frans Tukan dari Tokoh Katolik Bondowoso, Wayan dari Tokoh Hindhu Bondowoso dan Naufal Kawakib dari Gusdurian Bondowoso.
Dengan langkah ini Gusdurian Bondowoso juga berharap dan berdoa agar kejadian terorisme dengan apapun motif dibelakangnya tidak terulang kembali.
Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi 3 ledakan bom yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Jalan Ngagel, GKI Jalan Diponegoro dan GPPS Jalan Arjuna. Aksi teror tak beprikemanusiaan tersebut menewaskan sekitar 14 orang dan melukai 41 orang lainnya. (Ade Nurwahyudi/Muhammad Faizin)