Probolinggo, NU Online
Pendataan dan pengadaan Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama (Kartanu) di Kota Probolinggo pada tahun 2012 kemarin sukses dilaksanakan dengan jumlah anggota mencapai 19.800 kartu yang dilaksanakan dalam waktu 21 hari. Jumlah ini merupakan rekor terbanyak pertama dalam setahun di Provinsi Jawa Timur.<>
Hal itu ditegaskan oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo Maksum Subani saat dihubungi NU Online, Sabtu (19/1). Menurutnya, jumlah ini mengalami peningkatan sekitar 13 kali lipat dibandingkan dengan pelaksanaan tahun 2011 yang hanya mencapai 1.500 Kartanu.
”Melalui keberadaan Kartanu ini kami berharap data keanggotaan anggota Nahdlatul Ulama di Kota Probolinggo benar-benar valid. Sehingga bisa diketahui siapa saja masyarakat yang memang setia kepada NU,” ungkapnya.
Menurut Maksum, kesuksesan pendataan dan pengadaan Kartanu ini diraih karena PCNU Kota Probolinggo selalu mengadakan koordinasi yang baik dengan segenap pengurus anak ranting, ranting, Majelis Wakil Cabang (MWC), Pengurus Anak Cabang (PAC), lembaga, lajnah dan badan otonom.
”PCNU Kota Probolinggo juga gencar melakukan sosialisasi Kartanu selama 2 bulan. Selain itu, kepanitiaan pelaksanaan Kartanu kami serahkan kepada anak muda-muda,” jelasnya.
Untuk Kota Probolinggo, pelaksanaan pendataan dan pengadaan Kartanu dilakukan di 81 tempat. ”Pada waktu pelaksanaan Kartanu, saya bersama segenap pengurus PCNU Kota Probolinggo datang langsung ke semua lokasi untuk melakukan peninjauan dan monitoring. Alhamdulillah, semua berjalan sesuai dengan harapan segenap warga NU,” terangnya.
Atas keberhasilan tersebut Maksum mengaku merasa sangat bangga. Ia mengatakan upaya yang dilakukan oleh tim Kartanu tingkat cabang, Majelis Wakil Cabang maupun ranting sudah optimal. “PCNU sangat berterima kasih kepada Tim Kartanu di semua tingkatan atas kerja kerasnya dalam mensukseskan program ini,” tuturnya.
Melalui program Kartanu ini menurut Maksum, PCNU Kota Probolinggo telah bisa mengetahui peta dan potensi organisasi yang akan diperjuangkan di masa mendatang. “Program Kartanu ini tidak akan dijadikan alat kepentingan politik melainkan murni untuk mendata warga NU. Nanti data ini akan kita analisis kemudian kita perjuangkan sesuai potensi yang ada,” tegasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar