Jombang, NU Online
Pelaksanaan Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama (Kartanu) di Jombang cukup menggembirakan. Bahkan untuk wilayah kota, optimis bisa melampaui target yang ditetapkan.<>
Hal ini seperti hasil dari rapat evaluasi Kartanu PCNU dengan MWC NU se-Jombang, Kamis (28/3), di Aula Kantor PCNU Jombang. Bahkan strategi dan kiat khusus dari MWC NU Jombang dalam menjalankan program ini menginspirasi semua MWC NU untuk mencontoh agar bisa sukses .
Panitia Kartanu sempat dibuat khawatir terhadap upaya sebagian pihak yang ingin menggagalkan program ini. Afandi, sekretaris Panitia tidak habis mengerti dengan beredarnya informasi tersebut di salah satu harian di Jombang. “Ini harus diklarifikasi,” katanya kepada NU Online.
Dalam perjalanan Kartanu yang sudah memasuki empat MWC, memang untuk Jombang kota ada peningkatan yang membanggakan.
“Beberapa kali pemotretan diselenggarakan di banyak tempat,” katanya. Dan pesertanya juga lumayan besar.
Bagi Afandi, hal ini tidak lain lantaran para pimpinan MWC NU Jombang cukup antusias. Ia mencatat, hampir di semua lokasi pemotretan, Ketua MWC NU dan sekretaris melakukan pemantauan.
“Mereka selalu datang di lokasi pembuatan Kartanu,” kata alumnus Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum ini. Hal ini sangat berbeda dengan MWC NU yang lain.
Karena itu, seperti dinyatakan sebelumnya bahwa kunci sukses Kartanu adalah pada antusias para pengurus untuk meyakinkan warga.
“Apalagi khusus di Jombang, ada sejumlah rumah sakit yang bekerjasama untuk memberikan keringanan biaya kepada mereka yang memiliki kartu identitas ini,” terangnya.
Hingga kini, jumlah warga yang memiliki Kartanu di MWC NU Jombang mencapai sebelas ribu. Dan sosialisasi untuk suksesnya kegiatan masih terus berlangsung.
Tak heran kalau Ketua PCNU Jombang, KH Isrofil Amar memberikan perhatian khusus dan meminta kepada semua MWC NU se-Jombang yang sudah dan belum untuk mengikuti cara yang sama dari MWC NU Jombang. Kiai Isrofil mengingatkan bahwa PCNU Jombang berkewajiban mensukseskan program ini. Karena NU didirikan para masyayikh dari Jombang.
“Maka, Kartanu di Jombang harus menjadi contoh bagi Jawa Timur,” katanya. “Dan target kita adalah mencapai angkan 400 hingga 500 ribu,” lanjutnya.
Bagi Afandi, angka tersebut memang cukup besar. “Tapi kalau pengurus bisa bergerak dan meyakinkan warga, kita sebagai panitia optimis angka lima ratus ribu dapat terlampaui,” katanya. Keberadaan panitia hanya menfasilitasi kegiatan Kartanu.
“Yang menjadi ujung tombak adalah para pengurus, khususnya pimpinan ranting,” pungkasnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Syaifullah