Daerah

Karena Penting, Roda Kaderisasi Harus Dilanjutkan

Selasa, 8 Mei 2018 | 04:00 WIB

Karena Penting, Roda Kaderisasi Harus Dilanjutkan

Lailatul ijtimak MWCNU Banyuwangi

Banyuwangi, NU Online
Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Banyuwangi, Banyuwangi Jawa Timur meminta kepada seluruh jajaran badan otonom untuk terus melakukan kaderisasi.

Dalam berbagai kesempatan dirinya tak henti-hentinya terus menekankan pentingnya menjalankan roda kaderisasi. Pasalnya, dengan berjalannya kaderisasi ini, NU akan semakin jaya.

Hal tersebut disampaikan salah satunya di majelis Lailatul Ijtima' di Mushalla Baitul Makmur, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi. Senin (7/5) malam.

"Untuk itu, komunikasi antar banom harus solid. Sadar, kita yang sekarang menjadi pengurus NU akan abadi. Pasti harus ada pergantian sesuai dengan aturan yang berlaku. Karenanya kader harus dipersiapkan sedini mungkin," urai pendidik Madrasah Aliyah Negeri 1 Banyuwangi.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam satu bulan dua kali ini, dihadiri langsung oleh Ketua MWC NU Kecamatan Banyuwangi KH Ahmad Mushollin beserta jajarannya, juga jajaran Pengurus NU, beserta ratusan jama'ah Ranting NU setempat.

"Mari kita terus dampingi dan membentengi generasi muda NU di tengah-tengah marabahaya perang ideologi dewasa ini. Ini adalah tanggungjawab bersama," ajak Gus Mushollin.

Dalam sambutannya, KH Ahmad Mushollin juga mengingatkan kepada seluruh jama'ah untuk selalu semangat dalam mencari ilmu dan kaderisasi. Karena lewat ilmu menjadikan kesuksesan menjalani kehidupan dunia sampai akhirat. Dan kaderisasi adalah tulang punggung keberlanjutan organisasi.

Termasuk salah satunya, lanjutnya, dengan cara aktif mengikuti pertemuan rutinan NU. Sudah jamak, dalam setiap pertemuan terkandung unsur dakwah juga sosialisasi program yang akan, sedang, dan sudah dilakukan.

"Tak jarang membicarakan dalam strategi perjuangan dakwah yang sesuai dengan ideologi ahlussunnah wal jamaah. Ideologi yang terus membumikan islam yang penuh dengan rahmat. Bukan syiar islam dengan penuh amarah dan kebencian, sesuai dengan ajaran para Wali Songo. 

Ini harus datang, karena sangat pentingnya untuk diikuti," ungkap Gus Mushollin sapaan karib KH Ahmad Mushollin.

Kegiatan ini diawali dengan sholat maghrib berjamaah. Selepas itu, pembacaan Surat Al-waqiah, rotibul haddad, dan mahalul qiyam. Dilanjutkan dengan pembekalan usulan program-program yang disampaikan oleh anggota dan pengurus. (M Sholeh Kurniawan/Muiz)


Terkait