Kota Banjar, NU Online
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kota Banjar, Jawa Barat, AKBP Yulian Perdana mengajak kepada masyarakat, khususnya yang hadir agar tidak mudah terpengaruh oleh hal yang bersifat mengadu, karena hal tersebut akan memperkeruh keadaan.
Hal itu disampaikan saat menghadiri Safari Ramadhan, bertempat di Pesantren Miftahul Khoir Kecamatan Banjar Kota Banjar, Selasa (14/5) malam. "Warga Banjar tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu provokatif yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan," ajaknya.
Dikatakan, kegiatan Safari Ramadhan yang diikuti baik di jajaran Polres maupun Polsek, bertujuan mendekatkan hubungan Polres Banjar dengan Warga Banjar.
Seperti isu pengumpulan masa untuk membuat gaduh atau menuntut kecurangan dalam pemilihan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden tahun 2019, bahasa yang sedang trend saat ini yaitu dikenal dengan sebutan People Power.
"Kalau people power untuk membangun masjid yah kita dukung people power, tapi kalau people power untuk membuat gaduh kita bersama-sama untuk mencegah, yang harus ada saat ini bukan peopel power tetapi Power of Allah," pesannya.
AKBP Yulian Perdana berharap sebagai warga yang baik harus mampu membedakan antara ajakan yang positif dan negatif, sehingga ketika akan melakukan pergerakan tidak asal-asalan karena mengetahui dampak dari perbuatannya.
"Warga Banjar bisa membedakan mana ajakan yang benar dan ajakan yang membuat kacau keadaan negara," harapnya.
Sementara itu, KH Dede Khoer Afandi yang juga Ketua Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Banjar dengan tegas menolak upaya inkonstitusional dengan kedok People Power. Karena muslim yang beriman harus setia kepada NKRI dan Pancasila serta UUD 1945.
Hadir Dalam Acara tersebut Kapolres Kota Banjar AKBP Yulian Perdana, Ketua Madrasah TQN Kota Banjar, Pimpinan pesantren Miftahul Khoir KH Dede Khoer Afandi dan para Pengurus Pesantren. (Wahyu Akanam/Muiz)