Daerah

Kalangan Islam Moderat Harus Meriahkan Masjid Kampus

Sabtu, 27 Oktober 2018 | 02:30 WIB

Pontianak, NU Online
Masih dalam suasana hari santri, Pergeraan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) mengadakan khatamul Quran dan tahlilan di masjid kampus setempat, Jumat (26/10).

Kegiatan dihadiri Ahmad Fauzi Muliji selaku senior yang juga anggota dari MUI Kalimantan Barat, acara ini dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, 

Ketua Komisariat PMII IAIN, Tiara Sari mengatakan bahwa kegiatan ini penting terus dilaksanakan. “Untuk menambah iman dan takwa kader yang terus melakukan pergerakan yang bersifat keislaman dan keindonesiaan,” katanya.

Nur Hamzah selaku senior serta Wakil Dekan FTIK IAIN Pontianak mengatakan bahwa kegiatan refleksi hari santri yang dilakukan kader PMII seperti sebelumnya dan saat ini merupakan bukti kader mengapresiasi para santri. “Karena santri merupakan simbol pemuda yang memiliki jiwa islami dan keindonesiaan yang patut dicontoh,” ungkapnya.

Didi Darmadi yang merupakan dosen IAIN Pontianak, mengatakan kegiatan perlu dilestarikan, dan perlu disebarkan di media. “Agar PMII tetap eksis dengan kegiatan yang bersifat positif seperti ini,” katanya. Dirinya juga berharap dengan adanya hari santri dapat menjadikan Indonesia tetap damai.

Ahmad Fauzi Muliji mengemukakan kegiatan yang dilakukan PMII merupakan tindakan tepat untuk menjaga silaturahim para kader dan alumni untuk saling berbagi dan diskusi bersama.

“Kegiatan seperti ini untuk menjaga hubungan alami para kader dan alumni. Kita semua sahabat, saling mendoakan agar urusan dan hajat dari kita dipermudah,” jelasnya.

Salah seorang peserta, Zulkifli mengatakan masjid kampus harus dipenuhi dengan mahasiswa moderat, dengan kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan mahasiswa, serta kegiatan positif.

“Khatamul Quran dan tahlilan juga termasuk aksi membela tauhid dan tidak perlu turun ke jalan untuk membela tauhid, cukup dibela melalui hati dengan mengisi kegiatan spiritual seperti saat ini,” tandasnya. (Maulida/Ibnu Nawawi)


Terkait