Daerah

Kader Ansor Harus Matang Aswaja dan Bijak Bermedsos

Senin, 17 September 2018 | 08:45 WIB

Kader Ansor Harus Matang Aswaja dan Bijak Bermedsos

Kader Ansor Tulungagung, Jatim

Tulungagung, NU Online
Memiliki pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah yang matang bagi kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor sudah menjadi keharusan. Itu, sebagai salah satu bekal utama dalam menjalankan dan mengembangkan organisasinya.

Secara mendasar, memiliki pemahaman Aswaja an-Nahdliyah cirinya adalah konsisten dengan semua ajaran para ulama sesuai ajaran-ajaran yang telah dipetakan di organisasi Islam terbesar di Nusantara ini.

Hal itu menjadi salah satu poin penting dari kegiatan Pendidikan Kader Dasar (PKD) Ansor Kalidawir, Tulungagung, Jawa Timur selama dua hari, sejak Jumat hingga Sabtu, (14-15/9) di Aula Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat.

"Ciri Aswaja itu hormat dan mengikuti pola Imam Abul Hasan Al-Asyari, Imam Abu Manshur Al-Maturidi yang mengokohkan akidah yang diwariskan Rasulullah, dan diteruskan sahabat hingga sekarang," kata Ustadz Yusuf Suharto kepada NU Online, Senin (17/9).

Ajaran mereka yang juga disusun melalui karya buah tangannya dapat dipastikan sesuai dengan ajaran nabi, lantaran sanad keilmuannya yang sangat jelas. Untuk itu, kader Ansor sebagai bagian dari keluarga besar NU harus meyakini kebenaran ajaran mereka serta mengamalkannya dengan sebaik mungkin.

"Para muslim Aswaja ini juga terkumpul dalam para pengikut madzhab empat. Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali," imbuh salah seorang dari Tim Aswaja NU Center Jawa Timur yang saat itu menjadi pembicara kegiatan.

Salah satu penulis buku Khazanah Aswaja ini juga meminta kader Ansor agar menjadi pegiat medsos yang beradab. Pasalnya, saat ini media sosial (medsos) sudah tak bisa dipisahkan dengan aktivitas seseorang pada umumnya.

"Sebelum sharing hendaknya penggiat medsos melakukan saring. Jangan share sebelum saring," pintanya.

Terlebih informasi seputar keagamaan yang rentan terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat. "Kalau terkait info keagamaan maka kita saring dan tanyakan ke para ahlinya, kiai atau ustadz," ungkapnya. (Syamsul Arifin/Muiz)


Terkait