Sidoarjo, NU Online
Sekitar 150 guru Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) dan Diniyah di Sidoarjo, Jawa Timur, mengikuti Pendidikan Politik yang dihelat di Pendopo Delta Nugraha Sidoarjo. Hal ini dalam rangka menyambut pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) yang bakal berlangsung di Sidoarjo dan 16 kabupaten lainnya di Jatim.
<>
Dalam kegiatan yang digelar Selasa (17/3) itu hadir tiga narasumber di antaranya Ketua KPUD Sidoarjo M Zainal Abidin, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Listiyono Santoso dan Taufik Syarwani SH dari NCC (NII Crisis Center) lembaga pusat rehabilitasi korban Negara Islam Indonesia.

Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah dalam sambutannya mengatakan, warga negara yang melek politik adalah warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya. Sehingga dapat ikut serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam setiap proses pembangunan yang ada.

"Guru TPQ dan Diniyah adalah generasi penerus bangsa serta ujung tombak dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu pendidikan politik bagi guru TPQ dan Diniyah yang ada di Kabupaten Sidoarjo tersebut penting disampaikan," ucap Saiful Ilah.

Ia berharap melalui kegiatan ini akan muncul segala ide dan gagasan. Sehingga dapat membantu Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam mensukseskan Pemilukada yang akan digelar secara serentak pada Desember mendatang.

Sementara itu menurut Ketua KPUD Sidoarjo M Zainal Abidin mengungkapkan, politik itu tidak selalu kotor. Politik itu sendiri bisa bermuara kepada politik yang bermoral dan beretika. Dengan adanya politik yang bermoral dan beretika itu, akan mampu memberikan output kebijakan kepada publik.

"Saat ini guru TPQ dan Diniyah relatif masih mempunyai latar belakang tentang moral dan etika. Mereka juga merupakan bagian dari tokoh masyarakat yang akan menyampaikan tentang politik yang mempunyai moral dan etika itu sendiri," kata Zainal Abidin yang juga Wakil Sekretaris PC NU Sidoarjo.

Dengan adanya pendidikan politik kepada guru TPQ dan Diniyah ini, imbuh pria yang aktif di organisasi NU, akan membawa kewibawaan sebuah institusi baik legislatif maupun eksekutif. (Moh Kholidun/Mahbib)