Daerah

Jamaah Mimika Kenalkan Ulama Nusantara Lewat Kalender

Rabu, 19 Desember 2018 | 13:30 WIB

Mimika, NU Online
Saat ini sangat memungkinkan akses informasi terbuka untuk siapa saja, termasuk untuk warga Nahdlatul Ulama atau nahdliyin. Persoalan pokoknya adalah bagaimana warga mengakses isi informasi yang benar terkait Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) sehingga tidak salah paham. Salah satu yang juga penting adalah pengenalan ulama Aswaja sebagai rujukan dan sanad keilmuan NU.

“Karenanya, jamaah Istighatsah An-Nahdliyyah Mimika mengenalkan ulama Aswaja melalui penerbitan kalender 2019,” kata H Sugiarso, Rabu (19/12).

Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Mimika, Papua ini mengemukakan pada enam lembar kalender diisi tersebut berisi 60 ulama baik kiai, syaikh, dan habaib sejak awal Islam di Nusantara. “Tokoh tokoh Wali Songo tidak ditampilkan karena dinilai sudah sangat dikenal masyarakat,” ungkapnya.

Secara lebih rinci, H Sugiarso menjelaskan bahwa pada lembar pertama kalender diisi ulama awal di Nusantara. “Seperti Syaikh Nuruddin ar-Raniry, Syaikh Abdur Rauf as-Singkili, Syaikh Yusuf al-Makassari, Syaikh Khatib Minangkabawi, Syaikh Mahfudz At-Tarmasi, Syaikh Arsyad Al-Banjari, Syaikh Abdurrahman Al Batasi dan lainnya,” jelasnya. 

Pada lembar kedua ditampilkan guru dan muassis atau pendiri NU seperti KH Sholeh Darat, Syaikh Nawawi al-Bantani, KH Kholil Bangkalan, KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, KH Ridwan Abdullah, KH Asnawi, KH As'ad Syamsul Arifin dan ulama lain.

“Untuk lembar ketiga diisi para rais aam dan tokoh lain,” katanya. Ada KH Ahmad Shiddiq, KH Ali Maksum, KH Ilyas Ruhiyat, KH Sahal Mahfudz. 

Mursyid thariqah dan pendiri pesantren NU, seperti KH Mahrus Ali, KH Ihsan Jampes, KH Abdul Hadi Zahid, KH Arwani, KH Muslih Mranggen, KH Ramly Tamim, KH Abuya Dimyati, KH Usman Al Ishaqi ada di lembar keempat.

“Sedangkan lembar kelima diisi para habaib yang aktif di NU dan guru NU,” ungkapnya. Nama dan gambar yang dimunculkan antara lain Habib Ahmad Abdullah Assegaf, Habib Husain bin Muhammad Al Haddad, habib Abu Bakar bin Husein Assegaf, Habib Abu Bakar Gresik, Habib Ali Kwitang, Sayyid Alwi Bin Abbas Al Maliki, serta Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki, lanjutnya.

Dan di lembar terakhir ditampilkan ulama masa kini yang masih hidup sebagai guru dan rujukan NU. “Dari mulai Mbah Mun, Gus Mus, Habib Luthfi, Habib Umar bin Hafidz, Habib Umar Muthohar, Habib Syech, Habib Jindan, Prof Quraisy Shihab, TGB Badruddin, Syaikh al-Azhar Ahmad Thayib,” urainya.

Tentu tujuan penerbitan kalender yang diisi foto ulama Nusantara ini menambah wawasan dan penguatan manhaj Aswaja an-Nahdliyah bagi nahdliyin, khususnya kepada anak cucu. “Warga NU tahu ke mana harus bertanya dan merujuk dalam beragama agar menjadi umat wasathan dan rahmah bagi semua alam,” tandasnya. (Ibnu Nawawi)


Terkait