Jember, NU Online
Jajaran Pengurus Anak Cabang (Ancab) Gerakan Pemuda Ansor Sumberbaru, Jember, sejak awal Februari lalu menggelar silaturrahim keliling dengan semua ranting Ansor (yang berjumlah 11) di kecamatan paling utara wilayah Jember itu.<>
Silaturrahim dilakukan di masing-masing Ranting Ansor dengan mengundang para kiai dan tokoh Ansor setempat. “Sampai hari ini, silaturrahim yang kita jalani hampir selesai, ada 9 ranting yang sudah kami kunjungi,” tukas Ketua Ancab Ansor Sumberbaru, Ir. H. Abd. Syukur kepada NU Online di Kantor PCNU, Rabu (20/2).
Menurut Syukur, silaturrahim tersebut dimaksudkan untuk menjaga kekompakan dan persatuan antar sesama anggota Ansor. Selain itu, juga mensosialisasikan program-program PC. GP. Ansor Kebupaten Jember, diantaranya soal pentignya kepemilikan Kartu Tanda Anggota (KTA) Ansor.
“Yang juga penting adalah menjaga agar anggota ansor rukun dalam menyongsong Pilgub mendatang,” jelasnya.
Mantan Resimen Mahasiwa Universitas Jember itu menandaskan bahwa peristiwa politik semacam pemilihan gubernur adalah hal yang biasa, sehingga tidak perlu disikapi dengan kaku, apalagi ekstrem. Diakuinya, selama ini event politik kerap kali menimbulkan friksi di kalangan anggota Ansor lantaran berbeda pilihan politiknya.
“Rukun tidak harus sama, terserah masing-masing individu untuk memilih yang mana, dan itu halal,” ungkap Syukur.
Diwartakan, ada dua dader NU yang hampir dipastikan akan bertarung dalam ajang Pilgub Jawa Timur mendatang, yaitu Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf. Yang pertama adalah Ketua PP. Muslimat NU, sedangkan yang kedua, ikon Ansor.
Gus Ipul –sapaan akrab Saifulah Yusuf—belum lama ini berkunjung ke rumah H. Arum Sabil, tokoh NU dan pengusaha yang bertempat tinggal di Tanggul, tetangga kecamatan Sumberbaru. Khofifah juga tak mau kalah. Ia juga berkunjung ke rumah H. Arum sabil beberapa hari kemudian.
“Terus terang ini pilihan yang sulit, tapi mari kita berpolitik secara dewasa. Artinya soal pilihan tergantung masing-amsing orang tapi jangan sampai mengorbankan kerukunan,” cetus Syukur.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Aryudi A. Razak