Jakarta, NU Online
Implikasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh Pemerintah tentu akan berdampak terhadap naiknya tarif angkutan umum. Pelajar pun akan terkena imbas kenaikan tarif angkutan umum ini. Hal ini tentu akan sangat membebankan para pelajar karena akan mengurangi uang saku mereka.
<>
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) DKI Jakarta mengharapkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bijak dalam menentukan kebijakan tentang penentuan tarif angkutan umum bagi pelajar.
“Kami mengharapkan tarif angkutan umum bagi pelajar di DKI Jakarta tetap 1000 rupiah,” kata Muhammad Said ketua PW. IPNU DKI Jakarta
“Kami yakin Pak Jokowi, gubernur Provinsi DKI Jakarta tentu akan memperhatikan kondisi para pelajar Jakarta dalam menyikapi perubahan tarif angkutan umum ini, selain itu kami juga mengharapkan efektifitas program bus sekolah gratis yang selama ini belum terasa signifikan di kalangan pelajar. Armada bus dan trayek yang masih terbatas serta sosialisasi bus gratis ini belum dirasakan para pelajar ibukota,” ujar Said.
“Kami juga mangajukan usulan alternatif kepada Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan subsidi khusus bagi para pelajar yang tidak mampu dengan mensinergikan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dengan para pelajar yang menggunakan Bus Transjakarta. Jadi nantinya para pelajar yang berseragam sekolah bisa naik bus Transjakarta secara gratis hanya dengan menunjukan kartu Jakarta pintar,” tegas Said.
Perubahan kenaikan tarif angkutan umum di DKI Jakarta rencananya akan dibahas dalam waktu dekat ini oleh pemerintah dan DPRD DKI Jakarta serta melibatkan Organda DKI Jakarta untuk mencegah tidak terkendalinya tarif angkutan umum di Ibukota.
Redaktur: Mukafi Niam