Daerah

IPNU-IPPNU Komisariat Pesantren Benteng Radikalisme

Rabu, 13 Februari 2019 | 14:00 WIB

IPNU-IPPNU Komisariat Pesantren Benteng Radikalisme

Pembentukan komisariat pesantren di Babat Lamongan Jatim

Lamongan, NU Online
Radikalisme dan ekstremisme hingga saat ini masih menjadi masalah serius di Indonesia. Bahkan hal itu sudah masuk ke dunia pelajar, tunas muda bangsa. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) punya peran besar untuk mengatasi persoalan tersebut.

Hal itulah yang diupayakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU dan PAC IPPNU Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur dengan mendirikan banyak komisariat di pesantren-pesantren sebagai bentuk pembentengan terhadap persoalan itu sekaligus penguatan ke-NU-an.

Melihat hal itu, Ketua Pengurus Cabang Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Babat Gus Falah berharap agar pimpinan komisariat pondok pesantren tersebut menjadi tonggak baru bagi berkembangnya IPNU-IPPNU di ranah pesantren.

"Saya bersyukur di Kecamatan Babat ini sudah ada tiga pimpinan komisariat pondok pesantren dari beberapa pesantren yang ada, dan semoga pimpinan komisariat pondok pesantren ini bisa merambah ke pesantren lainnya," ucapnya saat dikunjungi pengurus PAC IPNU-IPPNU Babat pada Senin (11/2).

Gus Falah juga berharap IPNU dan IPPNU mampu menjadi rumah bagi seorang pelajar dan santri. Sebab, menurutnya, mencari ilmu tidak hanya di pondok pesantren atau sekolah saja, tetapi bisa banyak pula didapatkan dari berorganisasi.

Ketua IPNU Babat Aan Andri Ardiyansyah kepada NU Online, Selasa (12/2) mengungkapkan bahwa tugas IPNU-IPPNU saat ini cukup berat mengingat tantangan zaman yang dihadapi saat ini seperti yang diungkapkan di atas.

Menurutnya, anggota IPNU-IPPNU dulu fokus penataan organisasi, melestarikan tradisi-tradisi NU dan pembekalan, tapi sekarang harus lebih gesit dan peka dalam membaca hadirnya aliran-aliran yang sesat, sekaligus mencari cara untuk menghadangnya.

"Ini tugas mulia yang wajib dilakukan oleh pengurus IPNU-IPPNU di manapun berada. Arah perjuangan Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren harus ditata sejak awal agar tidak terjadi miskomunikasi atau serangan-serangan dari komunitas yang berfaham ideologi radikal," terangnya.

Aan juga menjelaskan bahwa pembentukan pimpinan komisariat di pesantren adalah upaya untuk mengarahkan para pelajar dan santri agar terhindar dari gerakan radikal serta untuk menjadi sarana belajar dan kaderisasi.

"Karena tidak bisa dipungkiri bahwa 20 tahun yang akan datang, kader IPNU-IPPNU yang akan memegang estafet perjuangan NU dan Pemerintahan," pungkasnya. (Syakir NF/Muiz)


Terkait