Banda Aceh, NU Online
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar NU (IPNU) Aceh mendukung saran Ketua Umum IPNU Khairul Anam HS kepada PBNU untuk mempertimbangkan kembali rencana pendirian organisasi kemahasiswaan NU. PBNU perlu mencermati secara utuh organisasi NU di kampus yang sudah berkembang selama ini.
<>
“Kami PW IPNU Provinsi Aceh sudah lama berada di kampus, bukan hanya untuk mengisi kekosongan organisasi kemahasiswaan NU, tapi juga mempunyai daya saing dengan organisasi mahasiswa lainnya, seperti HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), dan lain-lain,” Sekretaris PW IPNU Provisi Aceh Indra Kariadi MJ dalam jumpa pers, di Banda Aceh, Rabu (12/11).
Menurut Indra, IPNU Aceh telah menduduki posisi penting di sejumlah perguruan tinggi. Bahkan, kader IPNU, katanya, saat ini menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di beberapa fakultas. “Seperti di Universitas Jabal Ghafur di Sigli dan juga beberapa universitas lainnya yang ada di Provinsi Aceh,” tutur Indra.
Ia menambahkan, IPNU juga merupakan mitra yang disegani organisasi kepemudaan (OKP) lain, termasuk soal kursi kepemimpinan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Ketua IPNU Provinsi Aceh Maulizan adalah Wakil Ketua di kepengurusan Dewan Perwakilan Daerah KNPI Provinsi Aceh periode 2013-2016.
“Kami PW IPNU Aceh meminta kepada PBNU untuk mempertimbangkan kembali rencana pendirian organisasi kemahasiswaan NU, dan IPNU Aceh akan terus mengembangkan sayapnya di universitas yang ada di Provinsi Aceh,” tutur Indra yang juga pengurus DPD KNPI Kota Banda Aceh. (Red: Mahbib Khoiron)