Daerah

Ini Lakut-nya IPNU Kota Pahlawan

Selasa, 3 Juni 2014 | 02:37 WIB

Surabaya, NU Online
Di tengah tengah hiruk pikuk suara kendaraan sepanjang Jl. Ahmad. Yani-Wonokromo, Surabaya kader IPNU, menggelar latihan kader utama (Lakut) di Aula Gedung Pimpinan Cabang Muslimat Kota Surabaya.
<>
Lakut diikuti 35 peserta perwakilan Pimpinan Anak Cabang serta berbagai Sekolah dan Perguruan Tinggi Kota Surabaya tersebut berlangsung lima hari empat malam ini, dari 28 Mei sampai 1 Juni, akhir pekan lalu.

Lakut bertema “Membumikan Nilai-nilai Karakteristik Islam Indonesia serta Membumikan Kesadaran Kritis Kaum Muda NU“ dibuka Ketua PCNU Kota Surabaya, KH. Saiful Halim. Berbagai materi diajarkan narasumber seperti ke-NU an, ke-ASWAJA an, ideologi global, study gender, networking dan lobbying, geopolitik dan ke-IPNU-an.

Turut hadir, sekaligus sebagai pemateri dalam acara ini, diantaranya KH. Abdurrahman Navis, KH. Salahuddin Azmy atau yang akrab disapa Gus Udin (cucu Kiyai Ridlwan Abdullah), Rekan Khaerul Anam (Ketua Umum PP IPNU), M. Mustafied (mantan Ketua PP IPNU dan Ketua PB PMII), Muhammad Dawud (Sekretaris Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana NU).

M. Mundir, selaku ketua IPNU Kota Surabaya berharap Lakut ini menjadi bekal bagi para peserta untuk bisa memberikan pengaruh positif dilingkungannya masing-masing sebagai wujud pengabdian terhadap IPNU dan NU.

Kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai ajang silaturrahim bagi para alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kota Surabaya. Para alumni banyak yang datang, seperti H. Farid Afif, Abdul Kholil dan lain-lain. Demikian kata Badruz, salah satu panitia.

Gus Udin mengatakan, IPNU harus benar-benar jadi kader yang militan, demikian juga dengan pengurus, harus  benar-benar ngopeni serta mengawal pengkaderan ini sampai tuntas.

Karena, kata dia, tidak sedikit pula kader IPNU ataupun IPPNU yang sekarang jadi mantan karena sudah beralih ke organisasi lain. “Mereka sangat licik dan memberikan iming-iming fasilitas ke kita,” kata Gus Udin saat memberikan materi ke-NU an.

Ia mengimbau, sudah saatnya para kader muda NU meneruskan perjuangan para sesepuh dalam memperjuangkan dan mengamankan organisasi yang berlambang bola dunia dengan diikat tali tampar yang melambangkan persatuan ini. (Alfian/Abdullah Alawi)


Terkait